Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

80 Insinyur Indonesia Kerja di Silicon Valley

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 19 Mei 2015 |20:40 WIB
80 Insinyur Indonesia Kerja di Silicon Valley
80 Insinyur Indonesia kerja di Silicon Valley. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan kepada para insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk menambah lulusan insinyur agar membantu pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Namun, hal tersebut nampaknya sulit karena saat ini para insinyur lebih banyak mempunyai pekerjaan di luar negeri. Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengungkapkan, insinyur Indonesia lebuh banyak bekerja di luar negeri, seperti di Amerika Serikat dan di Singapura.

Untuk di Singapura, para insinyur ini terlibat berbagai proyek besar salah satunya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura.

‎"Ada sekitar 80 insinyur yang bekerja di Silicon Valey, AS dan juga ada yang terlibat dalam proyek MRT di Singapura, juga banyak orang Indonesia-nya," kata Heru usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Kendati demikian, para insinyur ini akan pulang kampung ke Indonesia jika pemerintah membangun sejumlah infrastruktur. Hal ini dikarenakan, para insinyur ini ingin membantu dalam pembangunan nasional.

"Mereka akan kembali bekerja di Indonesia, asalkan siap tampung," sambungnya.

Heru mengaku, niatan pemerintah Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi insinyur yang bekerja di luar negeri sudah terbukti di era pemerintahan Jokowi-JK. Dalam beberapa bulan saja, sudah ada beberap proyek infrastruktur yang di groundbreaking.

‎"Kalau ada program skala besar seperti sekarang, mereka akan kembali ke tanah air. Kan ini supply and demand. Termasuk juga yang sekarang bekerja di bidang lain, akan kembali ke jalur insinyur," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement