PURWAKARTA - Jelang puasa harga kebutuhan pokok, terutama jenis cabai dan bawang di sejumlah Pasar Tradisional Purwakarta, Jawa Barat, melambung.
Kondisi ini dikeluhkan masyarakat dan para pedagang. dari pantauan, Purwakarta, Sabtu (30/5/2015), para pedagang mengaku omzet mereka turun hingga sekira 50 persen dari sebelumnya.
Sudah sepekan terakhir, harga kebutuhan pokok, terutama jenis cabai dan bawang di Pasar Tradisional Pasar Rebo, Purwakarta, Jawa Barat, meroket. Rata-rata kenaikannya di atas seperempat persen dari harga sebelumnya.
seperti harga bawang merah, saat ini dijual seharga Rp36 ribu. Sedangkan sebelumnya hanya Rp20 ribu per kilogram (kg). Bawang putih juga mengalami kenaikan, dari Rp16 ribu menjadi Rp20 ribu per kg.
Sedangkan harga cabai merah, sebelumnya Rp20 ribu, kini naik menjadi Rp35 ribu per kg. Cabai hijau juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp16 ribu, kini menjadi Rp20 ribu per kg. Selain itu kebutuhan pojok jenis sayuran yang ikut naik adalah kol. Harga kol naik, dari Rp4 ribu menjadi Rp6 ribu per kg.
Kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan, namun berkisar antara Rp1.000 hingga Rp1.500. Seperti gula merah, naik dari Rp6 ribu menjadi Rp7 ribu per kg.
Naiknya harga kebutuhan pokok ini membuat masyarakat, terutama masyarakat kecil mengeluh, karena penghasilan mereka sedikit.
Sementara menurut salah satu pedagang sembako, Dewi mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok cabai dan bawang serta jenis sayuran lainnya ini, penyebabnya selain menjelang bulan puasa, juga stok kebutuhan pokok tersebut kosong. Para pedagang juga mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok ini.
"Karena pembeli menurun, sehigga omzet mereka pun turun hingga 50 persen dari sebelumnya," ujarnya.
Diperkirakan kenaikan harga kebutuhan pokok ini akan terus terjadi. Bahkan sepekan sebelum puasa, kenaikannya diperkirakan akan signifikan. Masyarakat dan pedagang pun berharap pemerintah, melalui instansi terkait segera membantu menurunkan harga kebutuhan pokok. Selain itu, pemerintah diharapkan untuk segera melakukan operasi pasar.
(Fakhri Rezy)