Harga ini jauh lebih murah ketimbang transaksi yang dilakukan FGV selama ini. Awal bulan ini, misalnya, FGV meneken kesepakatan pembelian saham Golden Land Bhd sekira 8,000 ha pada harga USD20.400 per ha. Tahun lalu, FGV juga membeli Asian Plantation di Malaysia pada harga EV USD20.400 per ha.
Sejumlah perusahaan Malaysia bahkan harus membeli kebun sawit dengan harga yang lebih mahal. Kurang dari setahun lalu, misalnya, Sime Darby, konglomerasi kelapa sawit terbesar Malaysia, membeli saham New Britain Oil Palm Ltd di Papua Nugini pada harga EV USD25.900 per ha. Selain itu, IOI Corp Bhd membeli saham Unico-Desa Plantation Bhd., di Malaysia pada harga USD23.500 per ha
Eagle High Plantation merupakan perkebunan sawit dengan luas 419.000 ha atau enam kali luas negara Singapura. Dari jumlah tersebut, sekitar 150.000 ha merupakan kebun yang telah ditanami dengan rata-rata umur tanaman delapan tahun, memasuki usia premium perkebunan sawit. Kelapa sawit memiliki umur produktif 25-30 tahun, dengan produktivitas tertinggi pada 8-18 tahun.
Rata-rata umur tanaman Eagle High dinilai sesuai dengan kebutuhan FGV yang memiliki kebun dengan rata-rata umur tanaman lebih tua, yakni 15 tahun. Untuk meremajakan kebun tua, FGV harus menyediakan dana investasi yang cukup mahal, selain waktu tunggu hingga kebun mencapai usia produktif.
(Widi Agustian)