Berbagai produk diperkirakan bisa dihasilkan pengusaha karet dalam negeri, seperti pembuatan aspal, dok kapal, sistem antigempa gedung dan rel kereta api yang menggunakan bantalan karet, dan bahan untuk pintu air irigasi.
Untuk tahap awal, Gapkindo menargetkan sebanyak 600 ribu ton karet diserap di pasar dalam negeri atau meningkat dari sebelumnya hanya 450 ribu ton.
"Tinggal bagaimana cara pemerintah agar industri hilirisasi ini bisa tumbuh karena bahan bakunya sudah ada," kata dia.
Menurutnya, suplai karet ke luar negeri harus dikurangi karena harga terus turun akibat membludaknya pasokan di luar negeri di tengah penurunan ekonomi di negara pengimpor karet.
Kondisi ini semakin diperparah dengan munculnya tiga negara baru pengekspor karet Laos, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja yang disebut-sebut memiliki kualitas getah karet lebih baik dari Indonesia.