"Awal pekan ini, pemerintah mengumumkan pinjaman untuk tahun depan akan naik 10 persen. Para analis khawatir, ini akan membuat lebih banyak utang Indonesia, sehingga menipiskan pasokan dolar AS. Bank kini menargetkan 10 persen yield untuk obligasi 10-tahun Indonesia pada akhir tahun dari 8,96 persen," jelas dia.
Sekadar informasi, Posisi perusahaan yang melakukan lindung nilai Rupiah diperkirakan akan mengalami penurunan 5 persen, sementara pada perusahaan yang tidak melakukan lindung nilai akan kehilangan 10 persen.
Meski demikian, JP Morgan mencatat asing terus masuk di obligasi lokal Indonesia mencapai Rp534 triliun, dengan rekor Rp541 triliun. Selain itu, rasio kepemilikan asing pada obligasi Indonesia mencapai 39 persen tertinggi dalam sejarah. Meski demikian, yield obligasi Indonesia telah menjulang tinggi, mengungguli Turki, Afrika Selatan dan Brasil tahun ini.
(Martin Bagya Kertiyasa)