Dia kembali menegaskan, kedatangan bos IMF sama sekali tidak berkaitan dengan bantuan maupun bentuk pinjam-meminjam, terlebih lagi meminta saran (advice) kepada IMF.
Bahkan, IMF dinilai lebih layak meminta saran kepada pemerintah Indonesia bagaimana mampu menangani masalah-masalah krisis ekonomi. "Mungkin IMF bisa minta pada kita bagaimana menangani masalah-masalah krisis ekonomi khususnya di negara-negara berkembang," tutur Luhut.
Menurutnya, sewaktu menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP), dia telah beberapa kali disambangi oleh perwakilan IMF di Indonesia. Hal ini untuk meminta kesediaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerima Managing Director IMF Christine Lagarde.
"Memang saya waktu di KSP (Kepala Staf Kepresidenan) ditemui oleh perwakilan IMF di sini, beberapa kali untuk minta kesediaan Presiden Jokowi menerima Christine Lagarde untuk bertemu pada Presiden," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)