Direktur Utama BEST Yoshihiro Kobi berharap, para tenant yang mayoritas berfokus pada ekspor, bisa lebih meningkatkan volume ekspornya. Sehingga Kawasan Industri MM 2100 bisa lebih meningkatkan sumbangsihnya terhadap penerimaan devisa negara.
"Dari awal kami ada memang kebanyakan tenant yang ada mengekspor produknya. Saat ini dari jumlah total nilai produksi, 50 persen lebih di antaranya dari ekspor," tuturnya di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10/2015) malam.
Kobi mengungkapkan, tahun lalu tercatat nilai total produksi dari 350 perusahaan yang ada sekitar Rp70 triliun. Dari nilai tersebut Rp40 triliunnya merupakan hasil ekspor. "Jadi lebih dari 50 persen untuk ekspor. Dari awal memang kami ingin tenant yang ekspor produknya," imbuhnya.
Sekedar informasi, perusahaan yang sudah beroperasi sejak tahun 1990 ini awalnya memiliki luas lahan industri sebesar 250 hektar. Namun kini tecatat total luas lahannya sudah sebesar 1.800 hektar.
(Martin Bagya Kertiyasa)