JAKARTA - Pasar saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup mengalami penurunan diperkirakan akan memberikan dampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG diperkirakan akan kembali melemah.
Head Analis MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan bahwa kombinasi mengecewakannya kinerja kuartal III-2015 pada emiten teknologi dan semakin naiknya probabilitas Fed Fund Rate akan naik Desember, menjadi faktor yang memberikan sentimen negatif.
"Kombinasi tajamnya kejatuhan DOw Jones, Emas, Nikel dan minyak serta mengecewakannya kinerja kuartal III-2015 pada emiten Blue Chips, semakin menguatkan dugaan bahwa kenaikan IHSG yang sempat mencapai level 4.672 lalu hanya pepesan kosong karena tidak didukung membaiknya kinerja emiten," kata dia dalam risetnya, Jumat (30/10/2015).
Sekadar informasi, kemarin IHSG turun 136,72 poin atau 3 persen ke 4.472,02. Tercatat, 52 saham menguat, 242 saham melemah dan 79 saham stagnan. Perdagangan hingga sore hari ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp4,816 triliun dari 3,952 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 30,45 poin atau 3,8 persen ke 765,53, Jakarta Islamic Index (JII) turun 23,93 poin atau 3,9 persen ke 586,97, indeks IDX30 turun 16,04 poin atau 3,9 persen ke 398,41, dan indeks MNC36 turun 9,02 poin atau 3,5 persen ke 246,27.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan pelemahan tertinggi pada sektor industri dasar sebesar 4,8 persen.
(Martin Bagya Kertiyasa)