"Sekarang baru konsentrasi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara, Kementerian PUPR harus melihat apa yang bisa dimasuki," ucap Jokowi di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Jokowi memberi contoh mengenai minimnya penyediaan air bersih dan kebersihan toilet di lokasi-lokasi wisata. Kendati tidak menjadi masalah krusial, namun dua hal tersebut akan membuat kesan yang kurang baik bagi wisatawan jika tidak tersedia. Untuk itu, Jokowi menekankan, jangan sampai teknik pemasaran dan promosi pariwisata sudah bagus, namun produk yang dapat ditawarkan ke wisatawan masih minim.
"Masalah air, toilet, jalan, kanan-kiri lokasi wisata, pelabuhan bandara. Ini yang bisa PUPR masuk, maka masuk ke sana. Karena kita ada 10 destinasi wisata yang akan dikerjakan, harusnya PUPR ikut siapkan produk," tegasnya.
Jokowi juga meminta Kementerian PUPRmenyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni yang dapat menggarap proyek-proyek infrastruktur prioritas pemerintah. Jangan sampai, saat anggaran infrastruktur naik mereka tidak bisa mengelolanya dengan baik.
"APBN untuk infrastruktur diprioritaskan, fokusnya ada di situ dan income penerimaan negara tahun-tahun ke depan akan lebih baik, maka anggaran infrastruktur juga naiknya akan banyak. Sebab itu siapkan manager lapangan yang baik, mungkin sekarang mengelola Rp1 triliun bisa, nanti Rp10 triliun jadi bingung. Siapkan SDM nya," tukas Jokowi.
(Fakhri Rezy)