Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kalbe Farma Bangun Pabrik Obat Terintegrasi

Antara , Jurnalis-Kamis, 28 Januari 2016 |11:21 WIB
Kalbe Farma Bangun Pabrik Obat Terintegrasi
Ilustrasi obat-obatan. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk membangun pabrik obat terintegrasi, dari produksi bahan baku hingga penguasaan teknologi untuk memperkuat pasar ekspor.

Pabrik di Kawasan Industri Delta Silicon III Cikarang, Bekasi, ini dibangun oleh anak perusahaan Kalbe, PT Kalbio Global Medika, yang memiliki fasilitas produksi obat biologis.

”Pembangunan pabrik ini merupakan langkah lanjutan Kalbe yang berkomitmen untuk mengembangkan riset dan pengembangan produk biologis menuju industri farmasi yang mandiri,” kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady di Cikarang, Jawa Barat.

Dalam beroperasi perusahaan ini bekerja sama dengan PT Kalbe Genexine Biologics, perusahaan asal Korea Selatan, yang fokus pada uji klinis dan komersialisasi next generation recombinant proteins.

Nilai investasi pabrik seluas 10.000 meter persegi itu mencapai Rp300 miliar dan akan mulai beroperasi pada semester II 2016 dengan produksi obat pertama berupa pembentuk sel darah merah Erythropoetin pada 2017.

”Jadi, PT Kalbe Genexine meneliti sel hidup untuk dijadikan bahan baku obat yang akan diproduksi PT Kalbio Global Medika,” kata Irawati.

Dengan kapasitas produksi 10,5 juta strynge, pabrik ini akan mengekspor 20 persen hasil produksinya berupa erythropoetin ke negara-negara ASEAN. Selanjutnya, pabrik yang pembangunannya mencapai 80 persen ini akan menambah produk barunya setiap tahun hingga 2021, seperti pembentuk sel darah putih (GCSF), obat kanker Rituxomab dan Bevacizumab, serta obat terapi diabetes Insulin.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, investasi pabrik senilai Rp300 miliar ini merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan industri farmasi Indonesia menuju kemandirian produksi obat dan bahan baku obat. Kendati belum dihitung, produksi obat tersebut diperkirakan bakal mengurangi ketergantungan impor obat maupun bahan baku industri farmasi dalam negeri.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement