JAKARTA - Pasar apartemen servis di Jakarta pada kuartal I-2016 tercatat relatif stabil, bahkan kenaikan hanya tercatat naik sedikit.
Menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, hal ini dipicu lantaran keberadaan perusahaan minyak dan gas yang mayoritas didominasi oleh para ekspatriat, hengkang dari Indonesia akibat harga minyak dunia yang terus merosot.
"Sekarang ini memang ada terjadi penurunan. Karena perusahaan sektor oil and gas. Mereka ekspatriat yang bekerja di oil and gas itu sebenarnya pendorong apartemen servis," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Meski hanya mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dalam sektor apartemen servis, namun transaksi masih didominasi menggunakan mata uang Rupiah. (Baca juga: Kuartal I, Pasar Apartemen Masih Lesu Imbas Tahun Lalu)
"Rental relatif stabil naiknya sedikit. Kebanyakan dalam Rupiah," tuturnya.
Colliers International Indonesia mencatat pada kuartal I-2016 hanya ada satu apartemen servis yang rampung pembangunannya, yakni Fraser Place Setiabudi. Apartemen ini terdiri dari 151 unit yang menyediakan fasilitas unit satu kamar tidur hingga tiga kamar tidur.
Dengan dibukanya proyek ini, total pasokan apartemen sewa meningkat sebesar 1,7 persen menjadi 8.780 unit. Bahkan, apartemen di kawasan Central Business District (CBD) masih menjadi lokasi favorit untuk apartemen servis dengan 44,6 persen dan diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 35 persen. (Baca juga: Apartemen di Kemang Incar Pasar Penduduk Sekitar)
(dhe)
(Rani Hardjanti)