Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RTH Kritis, Bekasi Perlu Bangun Waduk Tampung Air

Fhirlian Rizqi Utama , Jurnalis-Jum'at, 22 April 2016 |17:35 WIB
RTH Kritis, Bekasi Perlu Bangun Waduk Tampung Air
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

BEKASI - Kota Bekasi terancam akan terus mendapat hantaman banjir dari aliran air Kali Cikeas yang mengalir ke Kali Bekasi. Hal itu terjadi jika daerah aliran sungai (DAS) di wilayah tersebut tidak diperbaiki.

Terlebih, kondisi diperparah dengan ketersediaan lahan terbuka hijau di Kota Bekasi yang tergolong kritis.

Menurut pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, pemerintah daerah perlu meminimalisir pengalihan fungsi lahan terutama di area sekitar daerah tangkapan air. (Baca juga: Alih Fungsi Lahan Jadi Perumahan Pemicu Banjir Bekasi)

 

"Banjir kemarin kan terparah dan terjadi tiap tahun, itu karena memang banyak alih fungsi lahan menjadi perumahan yang sebenarnya area DAS," kata dia saat dihubungi Okezone, Jumat (22/4/2016).

Untuk itu, selain menambah ruang terbuka hijau (RTH) dan meminimalisir pengalihan fungsi lahan menjadi area permukiman, pemda juga perlu membuat suatu tempat penampungan air baru, berupa situ atau waduk buatan.

"Jadi dari hulu ke hilirnya perlu diperbaiki DAS-nya, tapi Bekasi juga perlu membuat semacam situ atau waduk untuk menampung air hujan dan luapan air sungai, karena drainase di Bekasi buruk akibat pembangunan kan," terang Yayat.

Untuk diketahui, seperti yang sudah diberitakan Tanggul Kali Bekasi jebol pada Kamis, 22 April 2016. Jebolnya tanggul tersebut disebabkan karena meluapnya aliran sungai dari Kali Cikeas, Kabupaten Bogor. Akibatnya, dua perumahan di Bekasi yakni Pondokgede Permai dan Vila Nusa Indah, Jati Asih banjir hingga mencapai ketinggian 2 meter.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement