JAKARTA - Synthesis Square mengambil langkah terobosan dengan mengubah konsep bisnis dalam menjual produk apartemennya, yakni The Residence. Tidak hanya itu, pengembang tersebut pun turut mengubah nama produknya menjadi Samara Suites.
Managing Director Synthesis Square Julius Warouw menjelaskan, perubahan konsep itu nantinya akan memberikan pilihan kepada pembeli atau investor untuk digunakan sebagai hunian atau diserahkan kepada rental management service (RMS).
Julius memaparkan, RMS nantinya akan bertugas memasarkan dan menyewakan kepada pihak ketiga lengkap dengan fleksibilitas yang diinginkan oleh penyewa dengan tetap memberikan keuntungan bagi pemilik. (Baca juga: Pertamina-PTPP Tandatangani Kontrak Pembangunan Apartemen)
Tak hanya sebagai pengelola apartemen, RMS juga akan menyediakan segala hal yang dibutuhkan penyewa mulai dari sewa mobil hingga layanan makan sehari-hari.
"Di mana kita ambil ini hal yang baiknya dari kedua sisi, untuk kepentingannya si user dan penyewa nanti," katanya saat dihubungi Okezone, Rabu (11/5/2016).
Dia menerangkan, langkah tersebut diambil pihaknya sebagai terobosan pasca melambatnya laju penjualan apartemen The Residence.
"Begini di 2015 itu kan semua properti slow, karena itu kita perlu suatu terobosan, maka dari itu apa yang kita present ini adalah formula baru yang sudah diterapkan di beberapa negara maju," tutur Julius.
Dia juga mengaku, pengubahan konsep tersebut sebagai tindakan antisipasi dari melambatnya pasar. Perlambatan tersebut tampak dari penjualan hunian mewah itu hingga bulan ke delapan pemasaran hanya mampu diserap pasar sedikitnya 30 unit dari 300 unit yang disediakan. (Baca juga: Apartemen Ini Bebaskan DP Bagi Pembelinya)
"Dalam satu bulan ke depan kita optimis bakal bisa jual sampai 50 unit sebulan, setelah itu kira-kira 10 sampai 15 unit per bulan," ucapnya.
Apartemen yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta itu dipasarkan mulai dari harga Rp1,1 miliar. Jika disewakan, si pemilik diperkirakan bakal mendulang pendapatan setiap tahun sekira 8 sampai 9 persen dari harga beli.
(Rizkie Fauzian)