Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Arsitek Andal Indonesia, Han Awal Tutup Usia

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Sabtu, 14 Mei 2016 |20:39 WIB
Arsitek Andal Indonesia, Han Awal Tutup Usia
Han Awal. (Foto: SoulofJakarta)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia kehilangan salah satu arsitek hebat sepanjang masa, Han Awal. Han menutup usia di rumahnya, daerah Kemang.

Anak dari Han, Yori Antar, mengatakan seorang arsitek yang penuh dengan pengabdian dan dedikasi tanpa akhir telah meninggalkan kita semua dengan tenang.

"Saat ini saya bersama ibu di rumah Kemang, Selamat Jalan Ayah tercinta, begitu banyak utang-utang kita kepada ayah," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Okezone di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Menurutnya, Han merupakan sosok teladan bagi keluarganya. "Rencana (almarhum) akan disemayamkan di rumah Kemang," tambah dia. (Baca Juga: Han Awal, Arsitek di Balik Pemugaran Katedral dan Gedung Conefo)

Han Awal, adalah arsitek yang ikut berkontribusi dalam pembangunan Gedung Museum Arsip Nasional (pemugaran). Han menyelesaikan pendidikan arsiteknya di Technische Hoogeschool di Delft, Belanda dan Technische Universitata, Berlin Barat dan lulus pada 1960.

Selama kariernya, Han dikenal sebagai arsitek pemugaran bangunan-bangunan tua, karya pemugarannya meliputi Gereja Katedral, Gedung Arsip Nasional, Gedung Bank Indonesia Jakarta Kota, dan Gereja Immanuel.

Untuk sumbangannya di bidang budaya, dia mendapatkan penghargaan Profesor AA Teeuw, guru besar kajian budaya Indonesia di Universitas Leiden, Belanda.

Penghargaan itu diberikan dua tahun sekali sejak 1992 kepada warga Indonesia yang dinilai berjasa meningkakan hubungan kebudayan kedua negara. (Baca Juga: 5 Arsitek Paling Berpengaruh di Indonesia)

Han Awal (Han Hoo Tjawan) lahir di Malang Jawa Timur, 16 September 1930. Prestasinya alam merancang bangunan membuahkan penghargaan International Award of Excellence UNNESCO Asia Pasific Heritage untuk bangunan gedung Museum Arsip Nasional. Demikian seperti dikutip dalam buku 'Mengenal Tokoh Arsitek Indonesia' karya Irfan Arifuddin yang dirangkum Okezone, Senin (8/2/2016),

Karyanya yang lain seperti kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan Gedung Sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru. Han juga terlibat dalam pembangunan Gedung Conefo 1964-1972. Gedung yang terletak di Senayan ini kemudian dikenal dengan Gedung DPR-MPR.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement