Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

55 Persen Pembeli Apartemen Mewah Pilih KPA

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 23 Mei 2016 |16:15 WIB
55 Persen Pembeli Apartemen Mewah Pilih KPA
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

SURABAYA – Bisnis properti di Kota Pahlawan kian menjanjikan. Salah satunya kepemilikan unit apartemen mewah yang menjadi tren beberapa tahun terakhir. Meskipun harganya mahal, para pembeli tetap memilih sistem pembelian dengan cara Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Direktur Proyek Grand Sungkono Lagoon Rudy Harsono menuturkan, para pembeli apartemen tak hanya didominasi oleh para investor. Beberapa konsumen melihat potensi besar bisnis properti dalam beberapa tahun terakhir. (Baca juga: Permintaan Apartemen Menanjak 4,7% di Kuartal I)

“Cara pembeliannya juga banyak yang pakai KPA. Setidaknya di Grand Sungkono Langoon ada 55 persen konsumen yang memilih KPA,” ujar Rudy.

Dia melanjutkan, apartemen tak hanya selalu identik dengan investor yang memiliki uang banyak. Setidaknya dari dua tower yang sudah dijual, jumlah end user mencapai 85 persen. Dari jumlah itu bisa dilihat kalau investor yang membeli apartemen hanya ada 15 persen saja.

“Apartemen kan nggak rugi. Kalau tak dipakai bisa disewakan. Harganya juga tiap tahun selalu naik tinggi,” ungkapnya.

Dulu, lanjutnya, ketika awal pembukaan harga apartemen pihaknya menjual Rp21 juta per meter. Saat ini harganya sudah naik menjadi Rp30 juta per meter. Kenaikan itu pun hanya hitungan bulan saja.

“Para pembeli juga banyak yang memilih unit besar. Terutama tipe tiga kamar tidur soalnya selisih harganya tak jauh dengan yang tipe dua kamar tidur,” jelasnya.

Proyek superblok di Surabaya Barat dengan luas 3,5 hektare ini telah menjual 60 persen unit apartemen Tower Caspian.

Sebelumnya Tower Venetian yang sukses terjual habis dalam kurun waktu kurang dari setahun dan tengah April lalu dilakukan topping off sebagai tanda telah usainya pembangunan struktur bangunan apartemen ini. Sertifikasi green building yang ada di Tower Venetian menjadi nilai lebih. (Baca juga: Ridwan Kamil Wujudkan Apartemen Khusus Warga Miskin)

Grand Sungkono Langoon juga dekat pintu tol Satelit Surabaya, dikelilingi pusat bisnis dan perbelanjaan, akses langsung ke Bandara Internasional Juanda, serta dekat dengan sekolah dan rumah sakit internasional.

Dia juga menjelaskan, pihaknya juga memberikan dukungan koneksi internet di seluruh area apartemen dengan internet fiber optic, kolam renang, jogging track, gym, children playground, keamanan 24 jam, dan lahan parkir basement yang cukup menampung penghuni Grand Sungkono Lagoon.

Beberapa tahun mendatang, kenyamanan penghuni GSL ditambah dengan adanya underpass Bundaran Satelit dan MRT (Mass Rapid Transit) yang salah satu pemberhentian stasiunnya terletak di Jalan Mayjend Sungkono, tepat di depan kawasan superblok.

Banyaknya end user, katanya, membuatnya membangun kantor baru di wilayah Surabaya Timur. “Dari data customer kami di Grand Sungkono Lagoon dari empat wilayah di Surabaya, customer di Surabaya Timur memiliki persentase yang cukup untuk kami membuat kantor layanan di kawasan timur,” ujar Rudy.

Edi Prasojo, salah satu pembeli apartemen menuturkan, dirinya memang tertarik untuk membeli apartemen karena alasan prospek jangka panjang.

Apalagi di Surabaya trennya akan mengikuti Jakarta dalam prospek bisnis properti. “Saya memilih KPA untuk pembayarannya. Biar tak terasa berat, toh nanti kalau dijual bisa tiga kali lipat harganya,” ungkapnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement