Kini, perbedaan dari usaha itu terlihat dari bahan dasarnya. Sebelumnya, bahannya berupa minyak tanah dan gerabah dari Tasikmalayasementara bahan yang di gunakan untuk pembuatan keramik sekarang didapat dari Sukabumi dan Bangka Belitung. Bahkan, bahannya pernah didapat dari Jepang demi menjaga kualitas.
Seiring berjalannya waktu, pemasaran dan penjualannya juga mulai berkurang. Dahulu, penjualan di tempat Oma telah sampai ke beberapa luar negeri seperti Prancis, Amerika, dan Kanada. Sementara di Indonesia, sudah hampir ke seluruh daerah.
Oma menceritakan, selama pengalamannya menjadi pengusaha keramik, ia paham betul perbedaan bahan keramik luar negeri dan bahan keramik dari Indonesia.
“Bagi saya, dari pengalaman yang sudah sudah, pembuatan keramik di Indonesia jauh lebih mengedepankan motif karena keramiknya dicanting atau diukir langsung menggunakan tangan perajin dengan motif batik. Kalau di luar negeri, keramiknya disablon,“ ujarnya.
(Amril Amarullah (Okezone))