BANDUNG – Hingga saat ini peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bandung masih kurang maksimal.
Hal ini menjadi perhatian Bupati Bandung Dadang M Naser yang meminta agar TPID mampu meredam gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat yang fluktuatif, terlebih menjelang momen-momen perayaan hari besar ataupun menghadapi kondisi tertentu yang sulit diprediksi sehingga memengaruhi harga pasar.
“Penetapan ukuran inflasi ini kan tidak ditentukan di Kabupaten Bandung, masih disatukan dengan daerah lain misalnya dengan Kota Bandung dan beberapa daerah tetangga lainnya,” ujar Dadang ke pada wartawan. Menurut Dadang terdapat beberapa persoalan yang menjadi kendala dalam hal pengendalian inflasi, khususnya di Kabupaten Bandung.
Salah satu persoalannya yakni penetapan ukuran inflasi masih disatukan dengan daerah lainnya di Bandung Raya. Dilanjutkan Dadang, meski pun di wilayah Kabupaten Bandung sudah tersedia beberapa komoditas seperti sayuran akan tetapi genjotan ke inflasinya sangat kuat.
“Seperti bawang, kita kan punya bawang. Ketersediaan beras pun demikian. Tetapi menurut penilaian dari inflasi disatukan dengan Kota Bandung dan wilayah Bandung Raya lainnya. Nanti kalau bisa masing-masing daerah saja dalam hal penetapan ukuran inflasi ini agar bisa lebih maksimal lagi,” harapnya.
Bahkan dengan adanya penerapan ukuran inflasi secara wilayah yang mencakup Bandung Raya, turut pula dirasakan beberapa pedagang dan penyuplai kebutuhan bahan pokok masyarakat. Salah satunya yang seperti dirasakan Gandi, 37, pemasok sayuran terutama kentang dan wortel yang mengungkapkan dengan mekanisme penyamarataan ukuran inflasi ini harga sayuran pun mau tidak mau harus mengikuti harga pasar Bandung Raya.
“Padahal di Pangalengan ini salah satu daerah penghasil sayuran untuk memenuhi kebutuhan pasar di beberapa tempat tetapi kita sendiri tidak bisa menentukan harga pasar sendiri,” ujarnya. Untuk itu, dia berharap memiliki kedaulatan harga sen diri yang akhirnya bisa menguntungkan petani. Selain itu, meskipun harga pasar suatu komoditas masih mengacu ke harga pasar di Bandung Raya akan tetapi keberadaan TPID ini mampu juga mengendalikan harga pasar khusus di Kabupaten Bandung.
“Seperti harga sayur atau daging. Meskipun di luaran harganya bergejolak, namun alangkah lebih baiknya lagi jika peranan TPID Kabupaten Bandung ini mampu mengendalikan harga pasar di Kabupaten Bandung,” bebernya.
(Raisa Adila)