"Jangan terus mengeluh tentang pernyataan saya, karena pernyataan saya tidak memiliki masalah. Tidak dapat membuat sebuah negara jatuh. Saya akan mengatakan kepada [lembaga] peringkat bisnis dan ekonomi, tidak perlu mengurusi kami," kata dia seperti dilansir dari Forbes.
"Kami akan mulai sendiri. Saya bisa pergi ke China, saya bisa pergi ke Rusia. Dan saya telah berbicara dengan mereka, mereka pun menunggu saya. Jadi kenapa mengurusi saya," tambah dia.
Segera setelah pidato tersebut, Sekretaris Keuangan Duterte, Carlos Dominguez, memberikan jawaban yang lebih diplomatis dan bersikeras bahwa mereka berada di jalur yang benar dengan kebijakannya. "Tidak ada alasan untuk (rating) turun. Kami sedang berada dalam momen emas di negara kita," tutur dia.
Sekadar informasi, Duterte memang terkenal kerap mengucapkan sumpah serapah. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte setelah ia menyebut pemimpin Negeri Paman Sam itu sebagai “anak pelacur”.
Ini bukan pertama kalinya kata tidak senonoh dan kasar itu digunakan Duterte ketika berbicara di depan publik dan menyebut seseorang. Sebelumnya, julukan "anak pelacur" juga sempat dialamatkan Duterte kepada Duta Besar (Dubes) AS untuk Filipina Phillip Goldberg bahkan kepada pimpinan umat Katolik sedunia Paus Fransiskus.
(Martin Bagya Kertiyasa)