10. Belgia, dengan tingkat utang 106,3 persen.
Negara ini adalah rumah beberapa orang yang paling berpengaruh di dunia, berkat Brussels, meski demikian mereka menderita karena tingkat utang pemerintah yang tinggi, imbas dari peraturan ketenagakerjaan dan pembatasan pajak.
9. Siprus, dengan tingkat utang 108,7 persen.
Negara ini telah berhasil mengurangi rasio utang terhadap PDB mereka dari 112 persen tahun lalu, karena terus memperbaiki dan tidak mau mengikuti jejak Yunani.
8. Bhutan, dengan tingkat utang 115,7 persen.
Ekonomi merupakan negara kecil di Asia yang terkait erat dengan India. Bhutan juga sangat bergantung pada India untuk bantuan keuangan dan tenaga kerja untuk pembangunan infrastruktur.
7. Tanjung Verde, dengan tingkat utang 119,3 persen.
Negara kepulauan ini mengandalkan ekonomi yang berorientasi layanan karena basis sumber daya alam yang buruk. Pasalnya, mereka harus mengimpor 82 persen dari makanan mereka dan menyebabkan kerentanan terhadap fluktuasi pasar.
6. Jamaika, dengan tingkat utang 124,3 persen.
Industri jasa memang menyumbang 80 persen pendapatan untuk PDB. Hanya saja, tingkat kejahatan yang tinggi, korupsi, dan pengangguran telah menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
5. Portugal, dengan tingkat utang 128,8 persen.
Portugal keluar dari program bailout pada 2014, dan masih berusaha untuk memperbaiki ekonomi mereka.
4. Italia, dengan tingkat utang 132,6 persen.
Italia memiliki rasio utang terhadap PDB tertinggi kedua di zona euro. Italia juga dikabarkan akan mengikuti jejak Inggris untuk keluar dari zona Eropa.
3. Lebanon, dengan tingkat utang 139,1 persen.
Negara ini memang menjadi tujuan wisata favorit. Sayangnya, perang di Suriah dan gejolak politik dalam negeri telah menyebabkan tekanan pada perekonomian negara.
2. Yunani, dengan tingkat utang 178,4 persen.
Negara ini terus menderita karena krisis utang 2010. Mereka masih berjuang untuk membayar utang yang diberikan kreditor internasional seperti IMF dan masih berusaha melakukan penghematan ketat.
1. Jepang, dengan tingkat utang 248,1 persen.
Jepang memiliki rasio utang terhadap PDB yang sangat besar. Ekonomi Jepang saat ini tumbuh sangat lambat dan bank sentral telah menerapkan suku bunga negatif. Meski demikian, utang Jepang ini didominasi oleh utang dalam negeri.
(Martin Bagya Kertiyasa)