DENPASAR - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio kaget ditanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 5.500. Padahal terdapat sentimen positif dari suksesnya tax amnesty periode I.
Pertanyaan ini ditujukan dirinya ketika Tito menemani Jokowi meninjau kantor pajak semalam untuk mengetahui hasil periode I tax amnesty.
"Kemarin ditanya Jokowi 'To kenapa IHSG enggak 5.500? Bukannya ada dampak tax amnesty?' Kaget juga saya. Tapi akhirnya saya jelaskan," kata Tito di Denpasar, Bali, Sabtu (1/10/2016).
Tito akhirnya menjelaskan kepada Jokowi kenapa IHSG tak tembus level 5.500 meskipun dana tebusan capai Rp97 triliun, dana repatriasi capai Rp135 triliun dan deklarasi harta tembus Rp3.540 triliun.
"Saya bilang gini, tapi ada tren menarik kenapa IHSG turun jadi 5.200. Karena banyak yang jual saham untuk ikut tax amnesty," ujar Tito.
Saham yang paling dijual adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Lanjut Tito mengatakan, pada dasarnya, aksi jual saham sudah diketahui Jokowi.
"Tapi pas Kamis, Jumat ada yang jual dolar," imbuhnya.
Untuk mengembangkan pasar modal dan meningkatkan IHSG, Tito memberi pesan ke Jokowi bahwa membutuhkan sekira 10 anak usaha BUMN melakukan Initial Public Offering (IPO)
"Lalu gimana kata Jokowi? Saya bilang butuh anak usaha BUMN lakukan IPO dan juga BUMD. Ini akan menurunkan budget defisit, Rupiah menguat dan mendorong investasi," tukasnya.
(kmj)
(Rani Hardjanti)