BEKASI - Gedung Juang 45 Tambun, Kabupaten Bekasi menjadi salah satu saksi bisu dalam perjalanan Indonesia memerdekakan diri. Bangunan ini dibangun pada 1906 dan rampung pada 1910.
Dalam perjalanannya, gedung ini mengalami perkembangan dan perubahan fungsinya, mulai dari pusat pertahanan pejuang Indonesia, kantor pemerintahan, tempat tahanan politik, hingga museum.
Seperti dikutip dari Urban Cikarang, pada 1950 Gedung Tinggi yang pernah dikuasai Belanda di tahun 1947, ini diambil alih dan difungsikan sebagai kantor pemerintahan Kabupaten Bekasi di antaranya sebagai kantor Dinas Pekerjaan Umum.
Pada 1951 bangunan ini dijadikan markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat Batalyon Kian Santang. Kemudian pada 1953 Gedung Tinggi dijadikan kantor DPRD Tk. Bekasi sampai 1960.
Lalu pada 1962 ketika peristiwa Gerakan 30 September atau G30S pecah, Gedung Tinggi dijadikan sebagai tempat tahanan politik Partai Komunis Indonesia (PKI).
Manfaat lain gedung ini, juga sempat digunakan sebagai Kantor BP-7 dan Kantor Legiun Veteran. Tahun 1999, gedung ini menjadi sekretariat Pemilu. Lalu menjadi kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan kini gedung yang menghadap timur ini, menjadi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Bangunan ini memiliki dua lantai yang masing-masing lantainya memiliki ketinggian 4 meter. Sedangkan atap dari bangunan itu memiliki tingkat kemiringan mencapai 50 persen. Penyangga dari bangunan ini terdiri dari beberapa pilar yang terbuat dari semen cor.
Dinding Gedung Juang 45 diperkirakan memiliki ketebalan 15 cm, terbuat dari batu bata merah. Gedung tersebut dilengkapi dengan 5 unit bangunan lainnya. Satu bangunan berupa rumah tempat tinggal, yang berdiri di sisi kiri bangunan utama serta tiga bangunan paviliun yang satunya berukuran lebih kecil.
Gedung yang senyap dan tua ini juga pernah ditempati oleh para kalong atau kelelawar di bagian atap dan langit-langit. Ketika sore hari tiba, ratusan kelelawar tersebut keluar dan mulai berterbangan.
(Rizkie Fauzian)