Demo Anarkis Jadi Ancaman bagi Dunia Usaha
MEDAN – Sejumlah elemen organisasi masyarakat (ormas) Islam, rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016. Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak agar penegak hukum segera memproses Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang dituding telah melakukan penistaan agama.
Menyikapi aksi demonstrasi besar-besaran pada 4 November, semua pihak perlu menahan diri dan menekankan pentingnya keamanan selama proses demonstrasi tersebut berlangsung.
Sebab saat ini, berkembang kekhawatiran yang memang belum bisa dibuktikan. Namun, demonstrasi tersebut diharapkan tidak sampai berujung anarkis.
“Aksi demonstrasi yang mengumpulkan banyak massa sangat potensial menimbulkan gesekan-gesekan. Kita semuanya tentunya berharap bahwa aksi demonstrasi ini dapat berjalan dengan aman dan tertib. Tidak memunculkan tindakan-tindakan anarkis yang justru bisa menyusahkan kita semua,” ujar Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin, Rabu (2/11/2016).
Gunawan menyebutkan, dunia usaha butuh jaminan keamanan untuk dapat terus mendorong perekonomian. Oleh karena itu, perlu ada kesadaran bersama untuk menjaga keamanan sehingga kegiatan demokrasi tidak justru mengganggu perekonomian.
“Meski begitu kita tidak perlu merasa risih dengan sering munculnya aksi-aksi demonstrasi. Itu bagian dari demokrasi kita. Kita hanya membutuhkan kedewasaan berpikir dan toleransi dengan perbedaan pendapat. Semakin baik kita dalam menjalankan demokrasi, maka ada potensi keuntungan besar yang bisa kita dapatkan,” jelasnya.
“Demonstrasi damai akan membuat investor menyematkan penilaian positif terhadap iklim investasi di Tanah Air. Jadi memang ada plus minusnya. Dan tentunya kita meminta semua pihak menyadari sepenuhnya plus minus dari sebuah aksi demonstrasi. Demonstrasi yang anarkis memang akan memberikan dampak buruk bagi dunia usaha kita. Jangan sampai dunia usaha justru berhenti atau tumbuh negatif,” tambahnya.
Gunawan lebih lanjut mengatakan, ia berharap agar kepolisian mampu mengawal jalannya aksi demonstrasi tersebut dan memastikan semuanya aman terkendali. Ia meminta semua pihak tetap mengedepankan kepentingan bangsa, sebab ekonomi tidak akan mampu berdiri di atas fondasi yang tidak kukuh.
“Ekonomi membutuhkan dukungan dari sejumlah faktor yang memengaruhinya. Keamanan menjadi salah satu kunci penting. Kita akan mendapatkan kerugian besar jika kita memperjuangkan suatu hal, namun output-nya adalah terganggunya stabilitas keamanan nasional,” tutupnya.
(Raisa Adila)
