Dinding pada ruangan lounge, ada sebuah panel kontrol layar sentuh terdapat opsi untuk program salah satu dari delapan kamar bebentuk pie mengikuti matahari. Penghuni bisa menghindari panas ketika musim panas dengan menjadikan ruang tamu utama menghadap jauh dari matahari, dan demikian pula ketika musim dingin.
Everingham mengatakan biasanya dia memberikan rumah putaran penuh ketika pagi hari selama musim dingin. Artinya, ruang tamu mengikuti matahari sepanjang hari.
Pembangunan rumah ini menelan biaya sekitar USD243 ribu atau Rp3,24 miliar (mengacu kurs Rp13.335 per USD). Dirinya telah membuat replika untuk kliennya yang berbasis di Prince Edward Island, Kanada.
Kehidupan Berkelanjutan
Rumah berputar tidak hanya untuk menyajikan ragam pemandangan, namun melainkan rumah juga memiliki keuntungan bagi lingkungan.
"Menciptakan bangunan yang dapat beradaptasi (dengan lingkungannya) adalah cara hidup yang lebih jauh berkelanjutan," ujar seorang arsitek berbasis di Inggris, David Ben-Grunberg.
David Ben-Grunberg merancang konsep rumah Dynamic D*Haus bersama dengan rekan arsiteknya Daniel Woolfson.