JAKARTA - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mencalonkan diri sebagai Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (International Fund for Agricultural Development/IFAD).
Namun, apakah itu IFAD?
Mengutip laman IFAD.org, Jakarta, Jumat (3/2/2017), Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) adalah sebuah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan sebagai lembaga keuangan internasional pada 1977 sebagai salah satu hasil utama dari 1974 World Food Conference.
Konferensi ini diselenggarakan sebagai tanggapan terhadap krisis pangan dari awal 1970-an yang terutama mempengaruhi negara-negara Sahel Afrika.
Dalam konferensi tersebut memutuskan, suatu Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian harus ditetapkan segera untuk membiayai proyek-proyek pembangunan pertanian terutama untuk produksi pangan di negara-negara berkembang.
Salah satu wawasan yang paling penting yang muncul dari konferensi tersebut adalah bahwa penyebab kerawanan pangan dan kelaparan yang tidak begitu banyak kegagalan dalam produksi pangan tetapi masalah struktural yang berkaitan dengan kemiskinan, dan fakta bahwa mayoritas penduduk miskin berkembang dunia terkonsentrasi di daerah pedesaan.
IFAD didedikasikan untuk memberantas kemiskinan pedesaan di negara-negara berkembang. Dari 75% orang termiskin di dunia, 1,4 miliar wanita, anak-anak dan laki-laki - tinggal di daerah pedesaan dan bergantung pada pertanian dan kegiatan terkait untuk mata pencaharian mereka.
(Fakhri Rezy)