JAKARTA – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) terus berperan aktif dalam menginspirasi dan memberdayakan perempuan pengusaha melalui pelatihan keterampilan maupun kewirausahaan agar mandiri secara ekonomi.
Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi mengatakan, selama 42 tahun berkarya, Iwapi telah berkontribusi terhadap pertumbuhanperekonomian, khususnya sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). “Kami berharap Iwapi dapat menggiatkan dan menggerakkan roda perekonomian Indonesia sehingga hasilnya dirasakan secara inklusif melalui promosi aktif produk-produk lokal untuk memenangkan pasar global,” ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Dalam perkembangan dunia usaha, kata Nita, perempuan pengusaha harus melihat ekonomi dunia. Artinya, mempunyai produk bukan hanya untuk ASEAN, tetapi juga harus merebut globalisasi. “Untuk itu kita harus menyiapkan strategi program-program untuk mencapai semua itu,” katanya.
Nita menuturkan, menghadapi perkembangan dunia usaha saat ini diperlukan strategi para perempuan pengusaha, khususnya sektor UKM dalam menghadapi tantangan perekonomian global. Strategi tersebut berupa program kerja yang dapat memberi nilai tambah atau manfaat lebih kepada para anggota Iwapi, baik berupa kebijakan pemerintah, swasta, maupun program lain yang berasal dari institusi mitra Iwapi.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi perempuan pengusaha saat ini adalah masalah sistem budaya patriaki yang terkesan menomorduakan perempuan. “Padahal, jumlah perempuan yang menjadi pengusaha cukup signifikan dan memberikan kontribusi tinggi untuk pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengusaha perempuan merupakan pengembali kredit terbaik,” ungkapnya.
Di sisi lain, Iwapi juga memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menggunakan digital marketing sebagai strategi pemasaran untuk menembus pasar global. “Kami bekerja sama dengan Facebook untuk digital marketing dan situs belanja lainnya.
Tentu, semua ini bertujuan untuk merebut pasar global. Selain dengan digital marketing, kami juga mendekati semua kepentingan karena dunia usaha di Iwapi sangat beragam mulai dari kuliner, peternakan, handicraft, dan lainnya,” ucap Nita. Dia menuturkan, pemerintah juga harus mendukung perempuan pengusaha dengan memberikan kredit yang murah serta kemudahan dalam berusaha.
“Kalau kita pinjam ke bank, NPL pasti nol persen. Di Vietnam, Thailand, bunga kredit 2%. Pemerintah mereka sangat mendukung pengusaha. Seharusnya pemerintah melihat ini sehingga bisa pro kepada perempuan pengusaha,” tandasnya. Nita juga meminta agar Iwapi diikutsertakan dalam pembuatan kebijakan kepada pemerintah. Kebijakan yang dibuat harus mendukung kepada perempuan pengusaha di antaranya bunga kredit rendah.
“Saat ini Iwapi berada di 30 provinsi, 255 kabupaten/kota, dan sampai tingkat kecamatan di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 30.000 perempuan pengusaha yang terdiri atas 85% usaha kecil dan mikro, 13% usaha menengah, dan 2% usaha skala besar,” ucapnya. Founder Belowcepek.com Riana Bismarak mengatakan, digital marketing menjadi sangat penting dalam mengembangkan usaha.
Selain itu, pengusaha harus mau investasi untuk branding product agar semakin dikenal. “Kalau bisa, jangan menunggu pelanggan lewat toko saja. Sekarang digital marketing keharusan, harus punya website, media sosial, dan itu harus dipisah antara bisnis dan pribadi,” ujar Riana. (kmj)
(Fakhri Rezy)