Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menanti Rating S&P, Akankah Indonesia Raih Investment Grade?

Fakhri Rezy , Jurnalis-Selasa, 16 Mei 2017 |21:58 WIB
Menanti Rating S&P, Akankah Indonesia Raih <i>Investment Grade</i>?
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kemajuan reformasi fiskal dapat mendorong S&P untuk mengembalikan peringkat kredit Indonesia ke tingkat investasi tahun ini. Hal ini menjadi pemicu arus masuk modal ke ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

S&P tetap merupakan satu-satunya lembaga pemeringkat utama yang mengklasifikasikan utang negara satu tingkat di bawah tingkat investasi. Pesaing Fitch dan Moody's ini menilai, Indonesia sebagai investment grade dan baru-baru ini merevisi pandangan positif dari stabil.

Mengutip dari CNBC, Jakarta, Selasa (16/5/2017), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam sebuah wawancara pada September 2016, mengisyaratkan bahwa kenaikan rating mungkin akan masuk ke visinya meskipun dia tidak menyebutkan agen yang akan melakukan kenaikan tersebut.

Indonesia sempat gagal memenangkan kenaikan peringkat S&P tahun lalu karena meningkatnya kredit bermasalah. Kyran Curry, analis utama S&P untuk Indonesia, menegaskan peringkat Indonesia pada Juni adalah BB+ dengan outlook positif. Ketika dihubungi oleh CNBC, juru bicara S&P mengatakan bahwa agensi tersebut tidak merencanakan perubahan peringkat di luar pembaruan penelitian terakhir yang dipublikasikan pada Juni.

"S&P adalah outlier, dan saya akan berpikir mereka akan benar-benar merenungkan penilaian mereka," kata Smriti Shekhar, manajer portofolio dengan grup pasar ekuitas NN Investment Partners.

"Ada kedalaman yang layak di pasar dan ekonomi dasarnya berada pada posisi yang kuat saat ini berhadapan dengan saldo valuta asingnya. Ada tingkat keyakinan implisit yang masuk akal dalam struktur itu sekarang dibandingkan 15 tahun yang lalu," tambahnya.

Pasar telah memuji program amnesti pajak dan janji penjaminan pajak Presiden RI Joko Widodo, yang telah membantu mengimbangi beberapa kerusakan yang terjadi akibat keruntuhan komoditas dan lompatan Dolar AS pasca-pemilihan AS.

"Kami mengharapkan S&P menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade dalam waktu dekat," kata Neeraj Seth, kepala kredit Asia di BlackRock.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement