Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sumsel Prioritaskan Proyek Trans Sumatera

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 26 Mei 2017 |14:28 WIB
Sumsel Prioritaskan Proyek Trans Sumatera
Foto: Antara
A
A
A

PALEMBANG – Jalan Tol Trans Sumatera yang melintasi wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masuk prioritas pemerintah untuk diselesaikan.


Tidak hanya megaproyek tol tersebut, beberapa proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan di Sumsel juga terus dikebut penyelesaiannya. Saat meninjau pengerjaan Tol Palembang-Indralaya (Palindra), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah mengupayakan pembangunan jalan tol bagian dari Trans Sumatera ini sesuai dengan target pengerjaannya. Menjelang arus mudik tahun ini, minimal beberapa ruas jalan Tol Trans Sumatera, termasuk feeder (pengumpan) sudah bisa dilalui.

Di Sumsel, bagian yang siap dilintasi adalah Tol Palindra seksi I, yakni Palembang-Pemulutan dengan panjang 12 km. “Fokus (pengerjaan) pada Trans Sumatera bagian selatan dan utara. Di Sumatera mulai dari Bakauheni di Lampung, Terbanggi Besar, Kayuagung di Sumsel hingga Riau. Feeder jalan Tol Palembang-Indralaya pun akan segera dibuka. Pengaspalan 12 km akan segera selesai dan bisa dilintasi sebelum arus mudik tahun ini,” ujarnya. Pemerintah, kata dia, terus menghitung konektivitas jalan Tol Trans Sumatera. Mengingat kebutuhan anggaran pembangunan jalan tol yang besar, maka pemerintah membuka kesempatan investasi selain anggaran pemerintah.

Akibat kebutuhan anggaran yang besar itu pula, rencana pembangunan feeder untuk Trans Sumatera masih akan belum ditambah hingga 2018. “PT Hutama Karya mengajukan kebutuhan anggaran Rp54 triliun dari Rp80 triliun kebutuhan total Trans Sumatera. Sampai 2018, pemerintah belum berani (membiayai) feeder Trans Sumatera tambahan lainnya. Padahal, Trans Sumatera masih butuh feeder di Padang-Pekanbaru, Bengkulu-Palembang juga perlu dibangun,” bebernya. Untuk Tol Palembang-Indralaya yang juga menjadi feeder Trans Sumatera berkonstruksi mirip Tol Cengkareng. Pembangunannya diperlukan perlakuan teknik khusus guna pengendalian kondisi tanah gambut rawa.

“Hal ini juga memengaruhi pembiayaan. Pastinya seksi I akan bisa dilalui segera dan November 2017 ditargetkan akan selesai keseluruhannya. Tarif belum akan diterapkan selama belum fungsional,” terangnya. Mengenai lahan yang belum rampung dibebaskan, dia mengatakan, jika pembebasan lahan merupakan bagian dari proses pembangunan. Berdasarkan data PT HK, pembebasan lahan seksi I telah bebas 100%, di seksi II baru bebas 89,70%, dan seksi III telah bebas 94,98%.

Kunjungan Menteri Basuki, tidak sendiri. Dia bersama dua menteri lainnya yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sri Mulyani menyatakan pembangunan LRT guna pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang akan diselesaikan dengan anggaran tahun jamak (multiyear). Pihak yang mengerjakan LRT, PT Waskita Karya, diharapkan mencari investasi pada pihak swasta. Pembangunan LRT yang ditarget selesai pada kuartal 2018 membutuhkan dana hingga Rp10,9 triliun.

Nilai anggaran ini pun mengalami efesiensi dari sebelumnya lebih dari Rp12 triliun. “Pembiayaan LRT akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran. Tahun 2016, pemerintah sudah menyalurkan Rp350 miliar, pada tahun ini sebesar Rp1,2 triliun, pada tahun depan Rp4 triliun, hingga nantinya akan dicicil lagi pada tahun 2019- 2020,” tukasnya.

(kmj)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement