DUBAI - Indeks pasar saham Saudi pada Rabu 21 Juni 2017 melonjak 5,5% ke level tertinggi dalam 18 bulan. Hal ini menyusul kabar bahwa Raja Salman telah menempatkan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman sebagai putra mahkota berikutnya.
Indeks Tadawul, yang merupakan indeks saham terbesar di Timur Tengah juga mendapatkan angin positif dari beberapa keputusan sang raja. Indeks Tadawul All-Share (TASI) berada pada level 7.334,87 pada penutupan Rabu, dengan 159 harga saham telah meningkat dan hanya 12 yang jatuh.
Dalam serangkaian keputusan yang dikeluarkan, Pangeran Mohammed bin Salman telah ditunjuk sebagai pangeran mahkota negara tersebut, menggantikan Pangeran Mohammed bin Naif.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan dan mengawasi portofolio ekonomi yang luas, sebelumnya berada di urutan kedua sesuai takhta.
Selain itu, juga diumumkan bahwa semua tunjangan, bonus dan keuntungan finansial akan dipulihkan untuk pegawai negeri dan personel militer.
Dalam langkah lain untuk mendorong bursa, sebelum adanya pengumuman tersebut bahwa penyedia benchmark saham global MSCI telah menambahkan Tadawul ke daftar pantauannya. Artinya, investasi asing bisa lebih banyak lagi masuk ke Kerajaan.
Upgrade MSCI mulai berlaku pada awal tahun depan. Para investor mengatakan, dalam dorongan untuk penjualan saham Jeddah Aramco yang akan datang, perusahaan minyak andalan yang bisa bernilai mencapai USD2 triliun.
Status pasar yang sedang berkembang akan dianggap memberi lampu hijau bagi investor internasional untuk membeli saham di bursa Riyadh. Hal ini juga akan dianggap sebagai anggukan persetujuan untuk rencana ambisius Kerajaan untuk mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan minyak, yang dikenal sebagai rencana Vision 2030.
Analis keuangan menyambut potensi upgrade ke status emerging market, dengan mengatakan akan meningkatkan daya tarik Arab Saudi kepada investor asing.
Deutsche Bank memperkirakan bahwa sekira USD43 miliar dana asing akan mengalir ke Kerajaan di bawah status baru. "Penerima manfaat utama akan menjadi perusahaan dengan kapitalisasi besar yang saat ini memiliki tingkat kepemilikan asing yang rendah," kata bank tersebut.
(Fakhri Rezy)