Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investment Grade Belum Berdampak ke Sektor Ritel

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 27 Juni 2017 |08:58 WIB
<i>Investment Grade</i> Belum Berdampak ke Sektor Ritel
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

Investment Grade Belum Berdampak ke Sektor Ritel
JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) akhirnya memberikan rating layak investasi alias investment grade kepada Indonesia. Dengan pemberian peringkat ini akan berpengaruh kepada tingginya  investasi termasuk di bidang Properti
ITC Division Head Christine N Tanjungan mengatakan, efek S&P belum akan terasa kepada sektor ritel dalam waktu dekat ini. Akan tetapi pada beberapa tahun ke depan, adanya S&P bisa menumbuhkan sektor ritel.
"Memang sektor ritel ini belum akan terasa banget sih karena kan butuh waktu," ujarnya saat dihubungi Okezone.
Christine melanjutkan, untuk sektor ritel biasanya akan tumbuh di daerah-daerah yang berhubungan dengan pariwisata dan kota-kota besar. Untuk di daerah lainnya, sektor ritel tumbuh lambat meskipun sudah adanya S&P.
"Ritel biasanya di daerah-daerah wisata dan kota-kota besar. Karena kalau daerah-daerah terpencil itu agak susah ya pasarnya tidak ada," jelasnya 


JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) akhirnya memberikan rating layak investasi alias investment grade kepada Indonesia. Dengan pemberian peringkat ini akan berpengaruh kepada tingginya  investasi termasuk di bidang Properti.


ITC Division Head Christine N Tanjungan mengatakan, efek S&P belum akan terasa kepada sektor ritel dalam waktu dekat ini. Akan tetapi pada beberapa tahun ke depan, adanya S&P bisa menumbuhkan sektor ritel.


"Memang sektor ritel ini belum akan terasa banget sih karena kan butuh waktu," ujarnya saat dihubungi Okezone.


Christine melanjutkan, untuk sektor ritel biasanya akan tumbuh di daerah-daerah yang berhubungan dengan pariwisata dan kota-kota besar. Untuk di daerah lainnya, sektor ritel tumbuh lambat meskipun sudah adanya S&P.


"Ritel biasanya di daerah-daerah wisata dan kota-kota besar. Karena kalau daerah-daerah terpencil itu agak susah ya pasarnya tidak ada," jelasnya. 

(ulf)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement