Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melantai di BEI, Saham Megapower Makmur Langsung Melejit 70%

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 05 Juli 2017 |09:37 WIB
Melantai di BEI, Saham Megapower Makmur Langsung Melejit 70%
Listing Megapower (Ulfa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan pembangkit listrik, PT Megapower Makmur resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham MPOW ini, mematok harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Rp200.

Saham Megapower Makmur melonjak pada debutnya di pasar modal Indonesia. Pada pembukaan perdagangan saham, saham Megapower Makmur naik 140 poin atau 70% ke level Rp340 per saham dari harga saham perdana Rp200 per saham.

Harga tertinggi berada di level Rp340 per saham, harga terendah Rp340 per saham. Total frekuensi saham 6 kali dengan volume perdagangan 117 lot. Nilai transaksi yang dihasilkan Rp3,98 juta.

Pada masa penawaran umum pada 20-22 Juni 2017 saham MPOW juga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 249,33 kali.

Megapower Makmur menjadi emiten pertama yang go public di semester II-2017 dan emiten ke 19 di tahun 2017, sekaligus emiten ke 555 di pasar modal.

Direktur Utama Megapower Makmur Kang Jimmi mengatakan, pada IPO ini, perusahaan melepas 245,1 juta saham kepada publik. Saham yang ditawarkan setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan demikian, perusahaan pembangkit listrik ini berpotensi menghimpnlun dana Rp49 miliar.

"Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk melunasi sebagian utang perseroan, juga digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan," ujarnya di Gedung BEI, Rabu, (5/7/2017).

Porsinya, adalah 50% untuk melunasi utang. Sisanya, 50% akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.

Sementara itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengharapkan bahwa dengan IPO ini Megapower Makmur dapat menjadi perusahaan besar. Megapower Makmur , kata Tito adalah perusahaan dengan modal disetor paling kecil, tetapi dana yang dikumpulkan bukan paling kecil.

"Prinsip IPO adalah perusahaan jadi besar dengan IPO, bukan karena sudah besar jadi IPO," tukas Tito.

Sementara itu, pada semester I-2017, sudah ada 18 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total emiten baru di paruh pertama tahun ini, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 8 emiten. Sehingga total emiten yang telah tercatat di pasar modal Indonesia adalah 554 emiten

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement