Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hebat! Pakai Robot, Bangun Rumah Hanya 2 Hari

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 09 Juli 2017 |13:38 WIB
Hebat! Pakai Robot, Bangun Rumah Hanya 2 Hari
Foto: Inhabitat
A
A
A

JAKARTA - Robot Hadrian X bisa membangun satu rumah hanya dalam waktu dua hari dan tak pernah berhenti untuk istirahat. Perusahaan asal Australia, Fastbrick Robotics, menyatakan raksasa konstruksi Caterpillar telah mendukung truk Hadrian X yang mengangkut robot pembangun yang bisa meletakkan 1.000 bata dalam sejam dan merekatkannya saat robot itu terus bergerak.

Dengan kesepakatan kedua perusahaan senilai USD2 juta, mereka menciptakan robot yang bisa bekerja 24 jam sehari dan menyelesaikan pembangunan seluruh rumah hanya dalam dua hari. Robot itu pun siap hadir di berbagai lokasi pembangunan di penjuru dunia.

Dua perusahaan akan berkolaborasi dalam pengembangan, manufaktur, penjualan, dan layanan teknologi penata bata tersebut. Aliansi strategis itu menjadi cara terbaik untuk membawa Hadrian pada para konsumen di berbagai negara. Caterpillar juga akan memiliki opsi untuk berinvestasi lagi sebesar USD8 juta untuk Fastbrick Robotics.

“Fastbrick Robotics senang menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Caterpillar dan menyambut perusahaan sebagai pemegang saham baru,” kata Managing Director dan Chief Executive Officer (CEO) Fastbrick Robotics, Mike Pivac.

“Caterpillar secara global diakui sebagai pemimpin industri dan kami ingin terus berkolaborasi dengan perusahaan itu serta menyatukan tim kami untuk berbagai ide, mendorong inovasi, dan membuka peluang untuk komersialisasi teknologi unik kami,” lanjut Pivac.

Karena robot itu diangkut di bagian belakang truk, maka dapat dengan mudah dibawa menuju lokasi pembangunan mana pun. Robot itu mampu menata 1.000 bata per jam menggunakan satu lengan sepanjang 28 meter. Itu artinya, robot bisa tetap berada dalam satu posisi saat membangun rumah dari awal hingga selesai.

Fastbrick yakin robot tersebut bisa merevolusi cara membangun gedung atau rumah. “Kami perusahaan terdepan dan kami satu langkah lebih dekat untuk mengotomatisasi seluruhnya, menjadikan konstruksi cetak bata tiga dimensi (3D) menjadi tren utama,” kata Pivac.

“Kami sangat gembira menghadirkan teknologi pertama di dunia yang kami buktikan dengan peraga Hadrian 105 dan membuat satu mesin seni,” ujarnya. Hadrian X akan menggunakan lem konstruksi dan bukan semen biasa. “Dengan menggunakan perekat konstruksi dan bukan semen biasa, Hadrian X akan memaksimalkan kecepatan pembangunan dan memperkuat serta efisiensi struktur akhir,” ujar pernyataan perusahaan.

Robot itu bisa menangani berbagai ukuran bata dan memotong, menghaluskan, serta menyusun dengan pas setiap bata. Perusahaan menyebut robot itu sebagai teknologi penata bata robotik otomatis 3D. Sang penemu robot yang juga memimpin perusahaan, Pivac menjelaskan, manusia telah menata bata selama 6.000 tahun dan sejak revolusi industri manusia berupaya mengotomatiskan proses penataan bata.

“Kami berada pada teknologi penghubung di mana beberapa teknologi berbeda telah sampai pada level yang memungkinkan untuk melakukannya dan itu yang telah kami lakukan,” ujarnya.

Robot itu memiliki panjang 2… Read more

[1:10 PM, 7/9/2017] Rizkie: Pemindahan Ibu Kota, Jangan Ganggu Program Prioritas!

JAKARTA – Pemerintah memastikan mulai memetakan rencana pemindahan ibu kota negara pada 2018 setelah kajian awal dirampungkan Desember tahun ini. Namun, sebelum rencana tersebut bergulir jauh, pemerintah di minta tetap melihat kondisi keuangan negara.

Jika pemindahan ibu kota dilakukan saat kondisi APBN sedang tidak stabil, ada potensi program pembangunan lainnya akan terhambat. “Apakah APBN kita cukup? Harus realistis tahapannya sehingga tidak mengganggu prioritas pembangunan,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di Jakarta.

Menurutnya, pemindahan ibu kota harus benar-benar realistis dan melihat kesiapan anggaran negara. Apalagi, pelibatan swasta tidak bisa banyak diharapkan karena hanya terbatas kepentingan bisnis.

Namun, Muhaimin mendukung jika Indonesia memiliki ibu kota baru, apalagi wacana itu sudah menjadi perjuangan nasional sejak lama. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Joko Widodo.

Bambang mengatakan kajian pemindahan ibu kota termasuk skema pendanaan akan rampung tahun ini. Kajian awal di upayakan selesai Desember 2017. Adapun kajian tersebut melingkupi di antaranya skenario, kerangka kelembagaan, regulasi, dan investasi.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan bahwa pemerintah hingga saat ini masih mencari berbagai alternatif untuk pemindahan ibu kota negara. “Kita masih mencari alternatif-alternatif, terus juga belum keputusan, baru menentukan studi termasuk ketersediaan lahan,” kata dia.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement