JAKARTA - Ingin melihat jejak hidup Nelson Mandela? Menginap saja di Sanctuary Mandela, bekas kediaman mendiang presiden Afrika Selatan di Johannesburg, yang kini telah diubah menjadi hotel butik.
Hotel ini menjanjikan para tamunya perjalanan mengenal kehidupan dan perjuangan dan ikon antiapartheid, termasuk restoran fine dining yang menyajikan hidangan yang terinspirasi oleh makanan favorit Mandela dan telah dibuka pada bulan September 2021,.
Sanctuary Mandela, demikian nama hotel mewah itu, dulunya adalah rumah pertama mantan presiden itu di Johannesburg setelah dibebaskan dari penjara selama 27 tahun.
Di rumah itu, ia pernah menjamu orang-orang terkenal seperti Bill Clinton dan supermodel Inggris Naomi Campbell.
Dikelilingi oleh taman yang rimbun, properti ini memiliki sembilan kamar yang dapat menampung total 18 tamu. Dindingnya juga ditutupi memorabilia, yang memberi penghormatan khusus kepada ikon global itu. Desain hotel ini merupakan perpaduan dari kekayaan sejarah Afrika Selatan dengan tetap mempertahankan tampilan dan nuansa modern dan glamor.
Properti ini dirancang untuk menjadi ruang refleksi dan ketenangan, serta menawarkan para tamu kesempatan untuk terhubung dan merasakan secara dekat sifat ramah Mandela. Mandela tinggal di rumah itu antara 1992-1998.
Salah satu tokoh penting Sanctuary Mandela adalah Xolisa Ndoyiya, yang telah menjadi juru masak untuk Mandela dan keluarganya selama lebih dari 22 tahun. Ia sekarang menjadi bagian dari tim yang bertanggung jawab untuk menyiapkan makanan hotel, yang beberapa di antaranya terinspirasi oleh hidangan favorit Mandela. Ia kerap memanggil Mandela dengan sebutan Tata.
“Anda tidak boleh keliru dengan Tata. Sewaktu Anda menghidangkan sayuran, sayuran itu harus beragam. Ketika ia bilang 'tolong beri warna', yang dimaksudnya adalah warna-warni sayuran di piring. Ia sangat menyukai semur buntut. Kami juga membuat ravioli dari semur buntut ini. Pokoknya, tiga kali dalam seminggu, kita harus menyajikan masakan semur buntut lengkap dengan sayur dan kacang yang disebut 'umngqusho' dalam bahasa kami," ungkapnya.