"Menko perekonomian sudah setuju, Bu Rini Soemarno tadi tidak datang tapi melalui Pak Presiden, tadi Pak Presiden bilang setuju," ujarnya.
Nantinya, proyek ini akan tetap dikembangkan oleh perusahaan BUMN. Hanya saja, pemerintah daerah juga memotong porsi saham yang cukup besar pada proyek ini.
"Tadinya dibagi 4, PT PDPA mewakili Aceh, Pertamina, Pupuk Iskandar Muda (PIM), Pelindo, dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA), itu 25-25-25-25. Pak Gubernur minta porsinya BUMN dikurangi masing-masing 7%, jadi porsi PDPA 45%, yang lain bagi tiga," ujarnya.
Hanya saja, belum diketahui berapa dana yang dibutuhkan untuk KEK Arun ini. Pasalnya, pembangunan proyek ini membutuhkan kerjasama lintas kementerian secara sektoral.
"KEK Arun Lheoksumawe biayanya belum dihitung karena kan ada beberapa sektor seperti perhubungan kan pembangunan Bandara Malikus Saleh, jalan ke bandara, kemudian PUPR ada pembangunan jalan Lhokseumawe -Bener Meriah, ada beberapa kementerian terlibat di sana," ujarnya.
Selain KEK, pemerintah Aceh juga akan fokus untuk membangun beberapa proyek strategis nasional. Menurut Nova, terdapat sekira 7 proyek nasional di Provinsi Aceh.