Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sasar Kalimantan, REI Targetkan Bangun 200.000 Rumah Murah Tahun Ini

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Jum'at, 14 Juli 2017 |18:57 WIB
Sasar Kalimantan, REI Targetkan Bangun 200.000 Rumah Murah Tahun Ini
Ketua REI (Foto: Dok. REI)
A
A
A

BALIKPAPAN - Pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk menyukseskan Program Pembangunan Sejuta Rumah (PSR) dengan membangun lebih banyak rumah rakyat di seluruh Indonesia.

Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada media dalam kunjungannya ke Perumahan Pesona Bukit Batuah di Batu Ampar, Balikpapan, Kalimantan Timur. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Menteri BUMN Rini Suwandi sempat meninjau rumah murah dengan DP 1% yang dibangun developer anggota Real Estat Indonesia (REI) PT Karya Pama Marga Abadi.

"Banyak masyarakat bilang program (rumah rakyat) ini sangat membantu. Kemarin kita sudah resmikan perumahan untuk MBR di Cikarang (Jawa Barat) dan sekarang di Balikpapan. Nanti menyusul kota-kota lainnya, " kata Jokowi.

Selain ibu negara dan Menteri BUMN, turut mendampingi Jokowi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, Dirut BTN Maryono, dan Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata.

Pacu Pasokan

Sementara itu, Ketua Umum DPP Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata menyambut gembira dan siap mendukung penuh komitmen Presiden Jokowi dalam pembangunan rumah rakyat bagi MBR. Apalagi REI sudah mengikrarkan diri sebagai Garda Terdepan Membangun Rumah Rakyat.

"Kami senang sekali Bapak Presiden Jokowi berkenan meninjau lokasi proyek rumah subsidi yang dibangun anggota REI yakni PT Karya Pama Marga Abadi di Balikpapan. REI memang fokus membangun rumah MBR sekarang, dan kami punya target membangun 200.000 unit rumah rakyat di 2017, sehingga kunjungan ini diharapkan memacu pengembang di daerah lain untuk memasok lebih banyak rumah rakyat," tegas pria yang akrab dipanggil Eman itu kepada wartawan.

Ketua Umum REI yang sempat meninjau sejumlah lokasi perumahan rakyat milik anggotanya di Balikpapan itu menambahkan semangat pengembang daerah cukup tinggi membangun rumah subsidi. Di Provinsi Kalimantan Timur saja, tahun ini target akan dibangun 8.000 hingga 10.000 unit rumah, dan hingga Juni 2017 sudah terealisasi separuhnya.

Dia memastikan REI akan terus membangun rumah rakyat guna membantu pemerintah menyediakan rumah layak dan terjangkau. Namun, Eman juga mengharapkan program mulia ini juga di-support penuh stakeholder lainnya.

Dikatakan, ketika REI ingin berlari kencang, harus akui justru dukungan dari sejumlah stakeholder belum maksimal. Dia merujuk pada perizinan, sertifikasi tanah yang lama, atau pasokan listrik di sejumlah daerah yang masih jadi kendala.

"Pengembang kan sudah selesaikan proyeknya sesuai spek yang ditentukan. Jadi ini perlu di-support oleh stakeholder yang lain misal perbankan, pemda, PLN, PDAM, dan BPN. REI berharap semua stakeholder bisa optimal mendukung program sejuta rumah," papar Eman.

Menurut dia, penyediaan listrik dan air bersih merupakan salah satu syarat untuk akad kredit. Kalau spiritnya tidak sama, kemudian pasokan listrik atau air lama, maka akad kredit tertunda dan yang menderita adalah pengembang, karena menanggung bunga kredit konstruksi (modal kerja) yang tinggi. Padahal membangun rumah subsidi marginnya cukup kecil yakni di bawah 10%.

"Kalau enggak bisa jualan dan harus bayar bunga pinjaman modal kerja terus, nanti boro-boro untung malah colaps," kata dia.

Eman kembali mengimbau seluruh anggota REI di seluruh Indonesia untuk terus memacu bahkan mempercepat pembangunan rumah rakyat. Menurut dia, pengembang fokus saja pada pasokan, sementara dari sisi permintaan dia yakin pemerintah akan melakukan berbagai hal supaya rakyat makin terjangkau beli rumah.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement