JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penandatangan perjanjian kerjasama dengan Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Adapun BNPT menemukan adanya objek vital ESDM yang diduga sudah diamati oleh teroris.
Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, kerjasama BNPT dengan Kementerian ESDM terkait pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi menjadi konsen tidak hanya di nasional tapi global. Adanya aktivitas terorisme tentu harus segera ditanggulangi baik di tempat keramaian seperti terminal hingga objek vital seperti instalasi listrik, kilang, dan sebagainya.
"Bahkan ada Depo Padalarang yang sudah diamati (teror), di situ ada yang sudah duduk-duduk, bukan underestimate, tapi pengamanan harus dilakukan untuk seperti ini," ujarnya di Ruang Sarrula Gedung Sekjen ESDM, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Atas dasar itu, kata Suhardi, pengamanan objek vital di ESDM harus segera dilakukan. Hal ini berkaitan dengan pendapatan negara dan masyarakat yang terganggu jika ada objek vital terkait migas, minerba yang diganggu teror.
"Jadi kita bersama harus mengantisipasi hal ini bersama. Jangan sampai ada yang dirugikan karena aksi teror," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)