Sementara itu, realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) Bank Mandiri hingga saat ini mencapai 50%. Tiko memaparkan, mayoritas belanja modal dialokasikan untuk investasi bidang infrastruktur IT.
Pasalnya, Bank Mandiri sering menghadapi permasalahan sistem online banking. "Kita memperbanyak server baru untuk peningkatan kapasitas transaksi," ujar Tiko.
Sebagai catatan, Bank Mandiri mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal II -2017. Bank Mandiri meraup laba bersih sebesar Rp9,5 triliun atau naik 33,7% sebesar Rp2,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,1 triliun.
Pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai 11,6% pada akhir Juni 2017 menjadi Rp682,0 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan aset sebesar 9,9% (yoy) menjadi Rp1.067,4 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)