JAKARTA - Banyak perusahaan harus mengubah budaya mereka agar bisa selamat dari perkembangan ekonomi saat ini. Meski demikian, ada beberapa perusahaan yang tetap mempertahankan budaya tradisional mereka, salah satunya adalah Haier.
CEO dan Chairman Grup Haier Zhang Ruimin, berhasil menggabungkan aspek budaya tradisional dengan pengalaman manajemen bisnis global untuk menciptakan lingkungan perusahaan yang kompetitif di Haier yang masih mempertahankan karakteristik China-nya.
Zhang Ruimin lahir pada 5 Januari 1949 di Laizhou, Shandong. Dia memperoleh gelar MBA dari Universitas Sains dan Teknologi China pada 1995. Zhang pun pernah menjadi anggota komite komite Komite Sentral 16 dan 17 pada Komite Komunis China.
Mengawali kariernya sebagai deputi manajer Qingdao Home Appliance Company, Zhang diangkat sebagai direktur Pabrik Kulkas Qingdao pada 1984. Sejak saat itu, strategi branding-nya telah mengubah Haier dari sebuah pabrik kecil kolektif yang beroperasi dalam warna merah, menjadi Sebuah perusahaan multinasional yang tahun lalu membukukan omset global USD16,2 miliar.
Dia pun membentuk All-around Optimized Management Approach (OEC), sebuah sistem manajemen dengan konsep Market Chain, dan konsep Integrasi Individu yang bertujuan membangun Haier menjadi perusahaan yang didefinisikan oleh keunggulan operasionalnya.
Bahkan, sistem manajemen Zhang Ruimin telah digunakan sebagai studi kasus yang terkait dengan merger bisnis, manajemen keuangan, dan budaya perusahaan oleh para profesor di Harvard Business School, University of Southern California, Lausanne's IMD (Switzerland), INSEAD, dan Universitas Kobe.
Sebuah studi kasus yang merinci sistem manajemen Market Chain Haier dijadikan bagian dari perpustakaan studi kasus Uni Eropa. Seiring era informasi berlanjut, Haier telah mengoptimalkan proses inovasi, membangun model bisnis yang mempertahankan keunggulan operasional dalam sebuah inisiatif yang dikenal sebagai "Innovation Revolution Information" Haier.