JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini masih berada dalam tahap persiapan konstruksi. Pembebasan lahan masih menjadi fokus dari pengerjaan proyek ini.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro mengatakan, saat ini pembebasan lahan masih mencapai 55%. Artinya, masih terdapat 45% luas lahan yang harus dibebaskan dalam pembangunan proyek ini.
"Kalau KAI sudah tidak ada masalah tapi totalnya masih 55% (lahan yang sudah dibebaskan), jadi masih banyak sekali," kata Edi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Menurutnya, penertiban aset untuk proyek Kereta Api cepat Jakarta-Bandung tak memiliki kendala. Penertiban pun telah dilakukan oleh perusahaan milik negara ini.
"Kita tidak ada masalah, karena kita tinggal tertibkan saja. Kalau kita kan tidak pembebasan, tapi penertiban. Ada aset-aset kita yang ditempati orang sementara, ini kita tertibkan. Itu cuma 9 hektare," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) Bintang Perbowo mengatakan pinjaman dana dari China Development saat ini belum dapat dicairkan. Salah satu kendalanya adalah persoalan lahan yang akan menjadi stasiun kereta cepat di Halim Perdanakusuma. Hal ini pun masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan.
"Menunggu itu kan, makanya baru awal Agustus baru akan menyerahkan semua persyaratannya," ujarnya.
Setelah persyaratan ini cair, dana pinjaman dari China Development Bank diharapkan dapat segara cair. Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, pencairan pinjaman tahap pertama dari China dapat cair pada akhir Agustus tahun ini.
"Betul memang, baru 55%. Itu enggak ada masalah karena perjanjian kita dengan China Development Bank kita harus bisa bebas 53% untuk kemudian kita bisa menarik (utang). Jadi tadi kita juga melaporkan bahwa target kita untuk penarikan bisa kita lakukan di akhir minggu pertama bulan Agustus, dan memang ada beberapa hal seperti final Penlok (Penetapan Lokasi) di DKI kita harapkan kita dapat akhir bulan ini, yaitu tanggal 31 Agustus. Jadi tadi dari Gubernur juga sudah ada InsyaAllah semuanya lancar," ujarnya.
(Fakhri Rezy)