"Kami minta petani bekerja keras guna mewujdkan swasembada jagung," katanya.
Ia mengatakan, Kementerian menargetkan pengembangan tanaman jagung melalui program upaya khusus (upsus) di Provinsi Banten seluas 187.000 hektare pada 2017.
Pengembangan tanaman jagung tersebut diharapkan Provinsi Banten bisa memenuhi permintaan pasar domestik.
Oleh karena itu, pihaknya berharap tahun depan produksi jagung di Banten meningkat.
Apalagi, pemerintah telah menghentikan impor jagung sehingga peluang besar untuk petani memacu dan memotivasi meningkatkan produksi jagung.
Produksi jagung 2016 sebanyak 23,5 juta ton dan ditargetkan akhir 2017 sebanyak 24,5 ton dengan melibatkan 67 juta kepala keluarga petani.