JAKARTA - Kementerian Pertanian meminta Bulog dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menyerap jagung petani lokal. Hal ini dilakukan saat kebijakan impor jagung dihentikan.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi memaparkan, panen jagung di Indonesia diperkirakan akan mencukupi kebutuhan secara nasional.
"Kami meminta Bulog untuk melakukan penyerapan secara maksimal. Setidaknya 500 ribu ton jagung petani dapat diserap secara cepat," ujar Suwandi dalam keterangan resminya, Minggu (17/3/2024).
Suwandi menjelaskan, waktu panen raya ini merupakan waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani dengan kepastian untuk penyerapan hasil panen, tentunya dengan harga layak kepasa petani jagung.
Di tengah potensi panen jagung yang melimpah, lanjut dia, tidak sedikit petani jagung di Indonesia mengeluhkan karena anjloknya harga. Bahkan, harga jagung petani bisa menyentuh Rp2.500 hingga Rp4.000 per kilogram.
Suwandi melanjutkan bahwa panen jagung yang melimpah akan terjadi pada Maret-April 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), panen jagung pada Maret diperkirakan mencapai 2,29 juta ton di lahan 405 ribu hektare.
Sementara pada April, panen jagung diperkirakan mencapai 1,76 juta ton pada luas lahan 318 ribu hektar.
"Maret - April diperkirakan petani kita akan panen jagung 4 juta ton sementara itu data BPS, kita pegang datanya," ucap Suwandi.