JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada semester I 2017 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15,4% menjadi Rp412,18 triliun. Kenaikan ini hampir dua kali lipat dari pertumbuhan kredit industri perbankan periode Mei 2017 sebesar 8,7%.
"Sementara di semester I loan tumbuh 15,4%. Tentunya biasanya semester II akan lebih besar, seperti itu pola pada umumnya," jelas Direktur Keuangan dan Resiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8/2017).
Pada semester II ini, BNI akan tetap mengandalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). DPK yang berhasil dihimpun oleh bank plat merah ini tercatat sebesar Rp463,86 triliun atau naik 18,5% pada enam bulan pertama di 2017. Dari total dan tersebut, dana murah (CASA) mencapai 60,9%.
"BNI inginnya tetap backbone-nya dari DPK. Kita sangat kuat di CASA (dana murah)," kata dia.
Jika target penyaluran kredit tercapai sebesar 17%, Rico yakin BNI bisa mengantongi pertumbuhan laba bersih sampai dua digit.
Sebagai catatan, sampai dengan akhir semester I BNI berhasil mencatatkan laba bersih sebsar Rp6,41 trliun atau tumbuh sebesar 46,7% dibandingkan posisi yang sama pada 2016 yaitu sebesar Rp4,37 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)