JAKARTA - Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pada 2019, diharapkan kemiskinan dapat turun menjadi 7% hingga 8% dari angka baseline 11,12% pada 2015. Demikian pula angka ketimpangan diupayakan menurun dari 0,408 pada 2015 menjadi 0,36 di akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Bappenas sebagai institusi yang memiliki peran dalam pembangunan nasional terus berupaya agar sasaran pembangunan target yang ditetapkan Presiden dapat tercapai. Bersama dengan pemerintah Australia, knowledge sector initiative, serta mitra pembangunan lainnya, Bappenas menggelar Indonesia Development Forum sebagai konferensi internasional untuk meningkatkan menuju pertumbuhan berkualitas yang lebih baik," ungkap Bambang di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Baca juga: Simak! 3 Jurus Menko Darmin Perbaiki Ketimpangan Indonesia: Lahan, Modal, dan Kualitas SDM
Menurutnya, ada tiga tujuan dilakukannya acara Indonesia Development Forum (IDF) ini, pertama untuk mewadahi para pelaku pembangunan untuk menciptakan inovasi dalam memperkuat perencanaan dan pelaksanaan kebijakan. Kedua memberikan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti pengetahuan dan riset yang berkualitas. Ketiga memperkuat kolaborasi multi pihak dalam kelola dan praktek berkelanjutan dalam pembangunan.
Bambang menilai, rancangan program IDF berbeda dengan konferensi lainnya, IDF dirancang sebagai media bagi praktisi pembangunan dari sektor swasta dan publik, nirlaba untuk bertukar pikiran, dan menghasilkan terobosan baru yang realistis bagi pembangunan nasional. IDF menampilkan baik ruang lingkup nasional dan internasional. IDF juga sebagai media berkolaborasi bagi praktisi pembangunan dari berbagai sektor. Dalam IDF pasar ide dan inovasi akan menjadi jantung utama.
"Sesi diskusi ini dirancang khusus untuk mewujudkan teansaksi sosial sebagai benih informasi yang bermanfaat. Penyelenggaraan IDF tahun ini mengambil tema memerangi ketimpangan untuk kehidupan yang lebih baik. 9 hingga 10 Agustus diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang mempertajam dan memperkuat komitmen, strategi pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional, khususnya untuk memerangi ketimpangan," jelasnya.
Lanjut Bambang, dalam upaya membahas penurunan ketimpangan secara komprehensif, konferensi IDF ini memiliki 11 sub tema, yakni:
1. Memutus lingkaran setan korupsi dan ketimpangan,
2. Inklusi keuangan pemanfaatan dalam mengakhiri ketimpangan pendapatan,
3. Masa depan petani, nelayan kecil, sumber pangan dunia, dan pendapatan yang berkelanjutan,
4. Ketimpangan perangkat dinamika perkotaan,
5. Teknologi dan ketimpangan hari ini dan masa depan,
6. Pertumbuhan ekonomi inklusif bagaimana mengadopsinya di Indonesia,
7. Jaminan sosial sarana penurunan ketimpangan progresif,
8. Membangun ke arah timur masa depan Indonesia,
9. Ketimpangan dan konteksnya,
10. Kebijakan fiskal dan investasi yang berpihak untuk menurunkan ketimpangan,
11. Penyediaan pelayanan dasar untuk mengurangi ketimpangan.
"Ke-11 sub tema saling terkait tersebut akan dibahas dalam 3 bentuk, inspire imagine dan inovate. Inspire memberikan inspirasi dengan belajar dari keberhasilan untuk menjadi Indonesia yang lebih unggul. Imagine mengeksplorasi masa depan Indonesia yang lebih inklusif adil maju dan berkelanjutan dan inovate menawarkan terobosan strategi yang praktis untuk Indonesia lebih inklusif adil maju dan berkelanjutan," tukasnya.
(Fakhri Rezy)