JAKARTA - Pemerintah mengkalaim jika ekspor perdagangan Indonesia ke Pakistan mengalami Surplus. Dari total perdagangan Indonesia-Pakistan pada 2016 sebesar USD2,2 miliar, total nilai ekspor Indonesia mencapai USD1,8 miliar.
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengataka, ekspor terbesar Indonesia ke Pakistan yakni ekspor minyak sawit. Pasalnya, dari total nilai ekspor Indonesia ke Pakistan sebesar USD1,8 miliar, nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai USD1,6 miliar.
Baca juga: Gelar Pertemuan, Pakistan Cari Solusi Tingkatkan Ekspor ke Indonesia
Semetara sisanya, lanjut Iman, masih didominasi oleh beberapa komoditi andalan Indonesia, seperti batu bara, karet, hingga sparepart.
"Dari USD1,8 miliar, sekira USD 1,6 miliarnya itu minyak kelapa sawit. Sisanya itu kalau enggak salah batu bara," ujarnya saat ditemui di Mandarin Hotel, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Baca juga: Ekspor ke Pakistan, Indonesia Raup Rp1,8 Miliar
Menurut Iman, alasan mengapa produk minyak sawit begitu banyak menyumbang ekspor Indonesia ke Pakistan adalah karena begitu konsumtifnya masyarakat di sana. Apalagi minyak kelapa sawit begitu digemari di sana, baik untuk diolah sendiri maupun untuk dijual kembali.
"Mereka sangat konsumtif kelapa sawit baik diolah mereka sendiri maupun dijual lagi sama masyarakat," jelasnya
Karena begitu besarnya kontribusi sawit, Pemerintah Indonesia juga berusaha mempertahankan komoditi unggulan untuk ekspor ke Pakistan tersebut. Dengan cara melakukan pertemuan dengan perwakilan Pemerintah Pakistan.
Baca juga: Mantap! RI Ekspor Bumbu Masak ke Arab Saudi Senilai Rp176,14 Juta
"Ketika minyak kelapa sawit digempur dimana mana kita juga tentu ingin menyelamatkan pasar yang satu ini. Makannya kita mencoba menegosiasikan mereka untuk bisa lah mereka mengekspor lebih banyak lagi ke kita," kata Iman
"Tapi kita juga kasih jalan keluar bagi kepada mereka untuk memperbaiki defisit ekspornya ke mereka," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)