Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Masih Butuh Rumah 11,4 Juta Unit, Jokowi: Kurang Kita Gede Sekali!

Dedy Afrianto , Jurnalis-Jum'at, 11 Agustus 2017 |19:48 WIB
Indonesia Masih Butuh Rumah 11,4 Juta Unit, Jokowi: Kurang Kita <i>Gede</i> Sekali!
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tentang pentingnya kemudahan perizinan pada sektor perumahan. Sebab, hal ini menjadi salah satu kendala yang menghambat pengembangan infrastruktur perumahan di Indonesia.

 Baca juga: Pasar Sepi, Developer Beralih Jual Rumah Seharga Rp500 Juta ke Bawah

"Saya ingat selama menjadi wali kota kemudian gubernur di DKI Jakarta kemudian presiden, saya sekali berbicara dengan pengembang properti, dengan pengembang perumahan, baik skala yang kecil, skala sedang, maupun skala besar. Dari situ saya tahu bahwa ada 3 masalah besar yang sering dihadapi oleh bapak ibu pengembang properti. Ini masalah konkret saya dengar," ujarnya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Kendala juga dialami oleh pihak yang mengembankan rumah bersubsidi. Padahal, pemerintah juga telah mengucurkan dana yang cukup besar pada untuk subsidi perumahan.

"Ini pemerintah sekarang ini sangat concern sekali. Ini perlu saya sampaikan, perkiraan kita 2015 sampai 2019 subsidi untuk belanja perumahan kurang lebih Rp74 triliun dari Kementerian PU. Ini sebuah angka yang tidak kecil, melompat sangat tinggi sekali. Mestinya pergerakan di properti ini akan kencang. Mestinya," ungkapnya.

Saat ini, Indonesia masih mengalami kekurangan jumlah perumahan. Tercatat, jumlah backlog perumahan saat ini mencapai 11,4 juta rumah.

"Kurang kita gede sekali, gede sekali. Ini yang harus dikejar dengan kecepatan pembangunan perumahan yang lebih baik lagi," ungkapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement