JAKARTA - Meski program bantuan sosial telah digencarkan oleh pemerintah, sayangnya hal itu belum terlalu berdampak mengurangi penduduk miskin di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2017 penduduk miskin ada sebanyak 27,77 juta orang dengan persentase 10,64%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, belum efektifnya bantuan sosial dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat menengah bahwa lantaran minimmya sinergi antar program bantuan sosial yang ada saat ini.
Baca juga: Duh, Menko Darmin Sebut Sumber Utama Kemiskinan Indonesia adalah Lahan!
"Sebagai gambaran mengenai orang miskin di Indonesia, 6 bulan terakhir jumlah orang miskin di Indonesia enggak turun, absolut mulai naik, walau persentasenya turun sedikit, karena bantuan sosial itu masing-masing," katanya di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Dia menyebutkan, saat ini ada program bantuan sosial mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat. Sayangnya, program-program tersebut belum kompak. Sehingga Darmin menilai efeknya belum besar.
Padahal jika program-program tersebut berjalan sendiri-sendiri maka biaya yang dibutuhkan lebih besar sementara dampaknya tak terlalu signifikan dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah.
Baca juga: Ketimpangan: Buatan atau Alamiah?
Darmin pun hari ini meresmikan Kantor Sekretariat Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) di Gedung Cowell, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Diharapkannya kantor tersebut dapat menjadi awal dalam menyinergikan 7 kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk pemerintah dalam mewujudkan inklusi keuangan. Salah satunya diharap mampu membuat kompak program bantuan sosial oleh pemerintah.
Baca juga: Atasi Ketimpangan, Kebijakan Pemerintah Harus Prosektor Riil
"Jadi saya betul-betul berharap adanya kantor ini memfasilitasi supaya ketujuh pilarnya itu konvergen, dia bergerak bersama sama. Hanya dengan itu inklusi keuangan menjadi efektif. Nah, teman-teman di BI dan pemerintah kalau saya betul-betul mengharapkan mencari solusi lebih sinergi. Jangan ngotot satu sama lain" tandasnya.
(Rizkie Fauzian)