Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tutup 8 Gerai Supermarket, Begini Alasan Ramayana

Trio Hamdani , Jurnalis-Sabtu, 26 Agustus 2017 |15:24 WIB
Tutup 8 Gerai Supermarket, Begini Alasan Ramayana
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dikabarkan akan menutup delapan toko supermarket yang terdapap di sejumlah daerah di Indonesia pada 28 Agustus 2017. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Keuangan dan Accounting Ramayana, Suryanto.

Agar tak ada kesalahpahaman, dia menekankan bahwa yang ditutup adalah unit supermarket, bukan department store. Seperti diketahui, Ramayana memiliki dua unit bisnis, yakni supermarket dan department store.

 Baca juga: Ramayana Kaji Pemisahan Bisnis Supermarket dan Department Store, Ada Apa Ini?

"Iya, yang ditutup itu unit supermarketnya," jelas Suryanto ketika dihubungi Okezone di Jakarta, Sabtu (26/8/2017).

Adapun menurut informasi, supermarket yang bakal ditutup tersebar di Gresik, Banjarmasin, Bulukumba, Bogor, Pontianak, Sabang dan Surabaya.

 Baca juga: Ramayana: E-Commerce Bukan Biang Keladi Anjloknya Penjualan Retail

Dia mengatakan, ditutupnya supermarket oleh perusahaan publik berkode saham RALS ini bukan dikarenakan bangkrut atau karena keuangan perseroan tidak sehat. Ditutupnya supermarket merupakan langkah perseroan untuk mengalihfungsikan menjadi gerai fashion.

"Ya (penutupan 8 supermarket) karena enggak efisiens aja. Jadi dia punya tempat itu mau dikasih ke fashionnya," tandasnya.

 Baca juga: Anggarkan Rp242 Miliar, Ramayana Lestari Sebar Dividen Rp36/Saham

Sebelumnya, Suryanto mengatakan, bisnis supermarket terus merugi sejak 2014 ketika pelemahan daya beli masyarakat mulai tampak. Pihaknya sempat berencana untuk memisahkan bisnis supermarket dan department store. Hal itu diharapkan dapat mengerek kinerja lini supermarket.

"Masalah spin off masih kami kaji artinya belum kami putuskan kapan spin off ini. Tapi begitu kami kaji visible akan kami lakukan spin off ini," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, 9 Agustus 2017.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement