Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemilik Mobil Mewah Tunggak Pajak, Apa Alasannya?

Trio Hamdani , Jurnalis-Minggu, 27 Agustus 2017 |08:35 WIB
Pemilik Mobil Mewah Tunggak Pajak, Apa Alasannya?
(Foto: Ant)
A
A
A

JAKARTA - Paling tidak, ada tiga faktor utama yang dianggap membuat lalai pemilik mobil mahal untuk membayar pajak. Tak tanggung-tanggung, pemilik mobil seharga di atas Rp1 miliar ini bahkan menunggak selama bertahun-tahun.

Belum lama, Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta (BPRD) mencatat, ada sekira 1.700 mobil seharga Rp1 miliar ke atas yang terungkap belum bayar pajak. Adapun nilai pembayaran pajaknya sebesar Rp400 miliar. Terkait itu, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo ada tiga faktor yang mendasari.

"Menurut saya, yang pertama awareness (kesadaran). Kadang-kadang, (pemilik mobil) karena kesibukan, enggak sadar (buat bayar pajak). Atau mungkin (dia bayar pajak) melalui perantara tetapi perantaranya tidak bener (tidak dibayarkan). Itu kan bisa terjadi," katanya ketika dihubungi Okezone di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Baca juga: TERLALU! 1.700 Mobil Seharga Lebih dari Rp1 Miliar Belum Bayar Pajak


Yang kedua, menurutnya, alasan dibalik penunggakan pajak oleh pemilik kendaraan mewah lantaran faktor beban yang dirasa oleh pemilik mobil mewah jika harus membayar pajak kendaraan mahal milik mereka.

"Ya, menurut saya memang karena ada unsur karena ini, kendaraan juga jarang dipakai gitu kan maka bebannya besar, maka dia sengaja menghindari," jelasnya lebih lanjut.

Baca juga: Kacau! Ada Pemilik Ferrari yang Menunggak Pajak Sejak 2012

Faktor ketiga, lanjut dia, karena pemilik kendaraan roda empat tersebut menganggap remeh urusan pajak. Hal itu karena mereka berpikir bahwa selama ini mereka bebas dari penegakan hukum, terhindar dari penjaringan razia dan lain sebagainya.

"Jadi ada semacem, ada tingkat kemungkinan terjaring itu kecil sehingga itu menjadi insentif bagi mereka untuk tidak patuh gitu kan, termasuk tahu mungkin ada backup dari oknum (berwajib) dan sebagainya kan. Itu juga pengaruh," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement