Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Minta Transaksi Belanja Bebas PPN, Begini Reaksi Sri Mulyani

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2017 |17:27 WIB
Pengusaha Minta Transaksi Belanja Bebas PPN, Begini Reaksi Sri Mulyani
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Pengusaha meminta kepada Pemerintah untuk membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) saat berbelanja. Ini dilakukan untuk menaikkan daya beli masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Karena menurutnya dengan PPN saat ini masyarakat merasa terbebani sehingga menurunkan daya beli.

 Baca Juga:

Jaring Pajak dari Pemilik Kendaraan Mewah, Pemda Harus Diberikan Kewenangan Penuh!

Punya Lamborghini Cs Tak Bayar Pajak, Siap-Siap Disita hingga Dilelang!

Menanggapi hal ini, Sri Mulyani mengatakan akan melihat secara detail terlebih dahulu apa yang menyebabkan penurunan daya beli ini. Karena hingga sekarang belum ada indikasi atau apa penyebab utama penurunan daya beli.

"Nanti kita evaluasi sumber-sumber yang menyebabkan masalah pengurangan daya beli. Apakah memang faktornya dari situ," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Baca Juga:

Tak Ingin Dicap 'Berburu di Kebun Binatang', Sri Mulyani Pastikan Aksi Kejar Pajak Tak Ganggu Pengusaha

Di Hadapan Sri Mulyani, Dirut Jasa Marga Adukan Hambatan Pajak ke Jokowi

Menurutnya, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah memberikan anggaran kepada masyarakat melalui belanja negara yang diberikan melalui dana desa ataupun Program Keluarga Harapan (PKH). Di mana dengan begitu maka daya beli masyarakat akan meningkat kembali.

"Kan banyak sekali belanja pemerintah yang diberikan langsung ke masyarakat baik dalam bentuk transfer tunai dana desa atapun PKH. Itu diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement