Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dari PT DI hingga PTPN, Sri Mulyani Ungkap 6 BUMN yang Tambah Rugi Usai Terima PMN

Dedy Afrianto , Jurnalis-Kamis, 07 September 2017 |16:55 WIB
Dari PT DI hingga PTPN, Sri Mulyani Ungkap 6 BUMN yang Tambah Rugi Usai Terima PMN
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah dalam 2 tahun terakhir telah mengucurkan anggaran negara bagi perusahaan BUMN. Penyertaan Modal Negara (PMN) ini diberikan kepada beberapa perusahaan BUMN yang layak menerima PMN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun melaporkan realisasi dari PMN ini kepada DPR RI. Menurut Sri Mulyani, terdapat beberapa perusahaan BUMN yang berhasil memperoleh kenaikan laba dengan adanya PMN ini.

 Baca juga: Sri Mulyani Diminta Pantau Pencairan Penanaman Modal Negara ke BUMN

"Perusahaan yang menerima PMN, itu 26 BUMN sesudah dilakukan PMN mereka mendapatkan laba bersihnya naik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (9/7/2017).

Selain itu, 9 BUMN tertatat mengalami penurunan laba setelah menerima PMN. 4 perusahaan BUMN tercatat berhasil memperkecil kerugian setelah menerima PMN.

 Baca juga: Tentukan Besaran Anggaran BUMN, Sri Mulyani Kembali Gantikan Rini Soemarno

Namun, terdapat perusahaan BUMN yang justru mengalami kerugian lebih besar setelah menerima PMN.

Perusahaan BUMN ini sebagian besar berada pada sektor perkebunan.

 Baca juga:Instruksi Jokowi: BUMN Harus Jadi Pengembang, Bukan Pemilik!

"6 BUMN yang sesudah mendapatkan PMN kerugiannya malah bertambah," ujar Sri Mulyani.

Mengutip pernyataan Sri Mulyani, berikut adalah perusahaan BUMN yang kerugiannya bertambah setelah menerima PMN:

1. PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero)

2. PT Dirgantara Indonesia (Persero)

3. PT Perkebunan Nusantara X (Persero)

4. PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

5. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

6. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement