Saham Mitra Keluarga Terus Kronis, BEI Minta Penjelasan Manajemen
JAKARTA - Meninggalnya bayi Debora masih menyisakan sejumlah persoalan yang perlu diselesaikan, terutama bagi PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) sebagai pihak pengelola rumah sakit Mitra Keluarga yang diduga menelantarkan bayi malang Debora.
Kasus ini juga menyita perhatian PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pasalnya saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk terus bergerak tidak wajar dalam beberapa akhir setelah beredarnya berita kematian bayi Debora tersebut.
Baca Juga: Butuh Waktu Mingguan bagi Saham Mitra Keluarga Sembuh dari Tekanan Kasus Bayi Debora
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengungkapkan, pihak bursa telah melayangkan permintaan penjelasan kepada pihak manajemen MIKA. Pemanggilan tersebut telah dilayangkan pada hari Senin, 11 September kemarin.
"Bursa sudah meminta permintaan penjelasan dari MIKA. Sudah dari kemarin kirimnya," kata Samsul saat dihubungi oleh Okezone.
Baca Juga: Tanpa Sentimen Negatif Bayi Debora, Bagaimana Potensi Saham Mitra Keluarga?
Samsul mengatakan, sebagai regulator di pasar modal BEI memberikan waktu tiga hari pada perseroan untuk memberikan penjelasan atas kasus ini. Dari jawaban yang diberikan perseroan, barulah pihak bursa memutuskan perlunya ada pemanggilan kepada manajemen Mitra Keluarga atau tidak. "Berdasarkan jawaban baru akan ditentukan apakah perlu memanggil perusahaaan," kata Samsul.
Sekadar informasi, pada perdagangan saham hari ini, saham MIKA dibuka sempat menguat ke Rp2.080 dari penutupan sebelumnya di Rp2.040. Namun, selang beberapa menit kemudian saham MIKA turun 3,4% ke Rp1.970, yang merupakan level terendahanya.
Baca Juga: Imbas Kasus Bayi Debora, Hindari Saham Mitra Keluarga untuk Jangka Pendek
Saat ini, saham MIKA diperdagangkan turun Rp45 atau 2,21% menjadi Rp1.995 per saham. Saham MIKA diperdagangkan dengan rentang Rp1.970-Rp2.080 dengan volume perdagangan sebesar 3,24 juta lembar saham diperdagangkan.
(Martin Bagya Kertiyasa)
